REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag mendampingi mahasiswi Indonesia yang menjadi korban pemerkosaan di Rotterdam, Belanda. Bersama kepolisian Belanda, KBRI juga membantu proses penyelidikan untuk mengamankan para tersangka.
Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, membenarkan perihal informasi adanya pemerkosaan yang menimpa mahasiswi asal Indonesia. Menurutnya, mahasiswi tersebut merupakan mahasiswi pertukaran pelajar yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Rotterdam.
"Benar adanya kejadian sebagaimana diberitakan tersebut," ujar Iqbal dalam pesan tertulis, Senin (23/7).
Iqbal mengatakan, tim perlindungan WNI KBRI Den Haag telah berada di lokasi sejak Ahad (22/7) malam. Tim telah memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk segera menemukan para tersangka tersebut.
"KBRI akan terus memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat," katanya.
Ia menambahkan, korban kasus tersebut akan diberikan perlindungan termasuk privasi. "Sesuai SOP Kemenlu, kami harus menjaga identitas korban," ujarnya.