Selasa 24 Jul 2018 04:27 WIB

Kasus Pembunuhan di Meksiko Meningkat 16 Persen

Angka ini merupakan yang tertinggi dan memecahkan rekor kekerasan di Meksiko.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Orang mengantre di imigrasi yang berdampingan dengan papan yang memaparkan ebola di sebuah terminal bus di Meksiko.
Foto: Reuters
[ilustrasi] Orang mengantre di imigrasi yang berdampingan dengan papan yang memaparkan ebola di sebuah terminal bus di Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Kasus pembunuhan di Meksiko meningkat 16 persen pada pertengahan pertama tahun 2018. Angka ini merupakan yang tertinggi dan memecahkan rekor kekerasan yang terjadi di negara tersebut.

Departemen Dalam Negeri mengatakan tercatat sebanyak 15.973 kasus pemunuhan pada enam bulan pertama tahun 2018. Pada periode yang sama tahun lalu, kasus pembunuhan hanya sebanyak 13.751 kali.

Meskipun demikian, analis keamanan Alejandro Hope menilai ada hal positif yang dapat dilihat dari statistik angka pembunuhan di Meksiko. Meskipun lebih sedikit, tahun lalu kurva catatan pembunuhan meningkat tajam sementara tahun ini cenderung mendatar.

"Memang angka itu buruk. Namun ada hal yang mendorong pada lebih baik. Sebagai contoh peningkatan angka pembunuhan tahun ini lebih kecil daripada tahun lalu. Kurvanya mungkin menjadi semakin mendatar daripada menanjak," kata Alejandro, dikutip The Guardian, Senin (23/7).

Beberapa daerah seperti Baja Califronia mengalami peningkatan tajam angka pembunuhan. Namun, di beberapa kota lainnya mengalami penurunan pesat. Pihak berwenang mengaitkan serentetan pembunuhan dengan pertempuran antara kartel narkoba Jalisco dan Sinaloa.

Wilayah tersebut menjadi tempat yang paling ganas di Meksiko dengan 71 pembunuhan per 100 ribu penduduk. Sebagai pembanding, Honduras dan El Salvador yang disebut sebagai negara paling mematikan di dunia hanya memiliki 60 pembunuhan per 100 ribu penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement