Selasa 24 Jul 2018 10:10 WIB

Kebakaran Hebat di Yunani Tewaskan 20 Orang

Yunani mencari bantuan internasional melalui Uni Eropa akibat kebakarann tersebut.

Rep: winda destiana putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi kebakaran
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Ilustrasi kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Kebakaran terjadi di dekat wilayah Athena, ibu kota Yunani. Kebakaran pada Selasa (24/7) pagi tersebut melukai 104 orang dan 20 lainnya tewas. Yunani segera mencari bantuan internasional melalui Uni Eropa akibat kebakaran tersebut.

Beberapa baris mobil terbakar, ladang serta hutan ikut hangus. Saat itu juga warga setempat berlarian ke pantai untuk menyelamatkan diri. Mereka dibawa oleh kapal Angkatan Laut, kapal pesiar, dan kapal nelayan.

Angin mencapai kecepatan 80 kilometer per jam (50 mph) saat pihak berwenang mengerahkan armada mereka guna memadamkan api. “Kami tidak beruntung. Angin berubah dan datang pada saat kami sedang memadamkan api. Angin terlalu kencang," kata Evangelos Bournous, walikota kota pelabuhan Rafina, sebuah pelabuhan daratan yang melayani pulau-pulau liburan Yunani.

Area dermaga menjadi rumah sakit darurat. Paramedis memeriksa orang-orang yang selamat ketika mereka keluar dari kapal penjaga pantai dan perahu pribadi. Operasi berlanjut sepanjang malam.

Kebakaran tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap monumen kuno Yunani yang terkenal. Namun, musim panas menyebabkan api terlalu cepat membesar dan menghancurkan liburan anak-anak. Para pengemudi yang melarikan diri menuju Athena, menghambat upaya pemadam kebakaran.

Itu adalah musim kebakaran paling mematikan yang menimpa Yunani dalam lebih dari satu dekade. Lebih dari 60 orang tewas pada 2007 ketika kebakaran besar menyapu kawasan Peloponnese selatan.

"Ini malam yang sulit bagi Yunani," kata Perdana Menteri Alexis Tsipras setelah terbang kembali ke Athena dari perjalanan ke Bosnia yang dipersingkat.

Pihak berwenang mengatakan Siprus dan Spanyol menawarkan bantuan setelah permintaan bantuan Uni Eropa. Petugas Dinas Kebakaran Yunani mengeluarkan permohonan publik bagi penduduk di daerah yang terkena kebakaran untuk mematuhi perintah evakuasi dan tidak tinggal dalam upaya untuk menyelamatkan rumah mereka.

Walikota Rafina menuturkan sekitar 100 rumah di daerah itu telah terbakar. Dinas pemadam kebakaran tidak dapat mengkonfirmasi angka tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement