Selasa 24 Jul 2018 14:34 WIB

Kebakaran di Kawasan Resor Mati, Puluhan Orang Tewas

Banyak korban tewas terperangkap saat hendak melarikan diri.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID ATHENA -- Setidaknya 24 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka saat kebakaran melanda kota resor kecil di Yunani timur. Laporang lain menyebut korban sudah mencapai 50 orang. Banyak korban terperangkap api saat mereka berusaha melarikan diri.

Kebakaran melanda Desa Mati, sekitar 29 km  timur Athena. Ini adalah bencana terburuk di negara itu sejak kebakaran menghancurkan Semenanjung Peloponnese selatan pada Agustus 2007 yang menewaskan belasan orang.

Kebakaran yang terjadi pada Senin (23/7) sore itu akibat gelombang panas yang tinggi di Yunani. "Desa Mati bahkan tidak ada  pemukiman lagi. Saya melihat mayat-mayat, mobil-mobil yang terbakar habis. Aku merasa beruntung masih hidup," kata seorang wanita pada TV Skai milik Yunani.

Mati berada di wilayah Rafina yang merupakan tempat wisata populer bagi turis lokal. Terutama pensiunan dan anak-anak di kamp liburan.

Baca juga, Kebakaran Hebat di Yunani Tewaskan 20 Orang.

Juru bicara pemerintah Dimitris Tzanakopoulos mengatakan pada Selasa pagi bahwa korban tewas lebih dari 20 orang. Sementara itu lebih dari 88 orang dewasa dan 16 anak-anak terluka. Penjaga pantai kemudian mengatakan  empat mayat ditemukan di laut.

Salah satu korban yang paling muda yakni seorang  bayi berusia enam bulan. Bayi tersebut meninggal karena menghirup asap. Seorang saksi mata sebelumnya melihat  empat orang tewas di sebuah jalan sempit yang dipenuhi mobil.

Ratusan orang bergegas ke laut ketika kobaran api semakin besar. Mereka dijemput dengan perahu yang lewat.

Beberapa bagian Desa Mati masih terdapat asap putih pada Selasa (24/7). Mobil-mobil yang terbakar  tersebar di luar gedung-gedung yang berpagar. Bangunan bertingkat tiga dan empat rusak akibat kebakaran.

"Kami berurusan dengan sesuatu yang benar-benar asimetris," kata Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras yang tampak pucat, setelah membatalkan kunjungan ke Bosnia.

Yunani mengeluarkan seruan mendesak untuk membantu mengatasi kebakaran di beberapa tempat di seluruh negeri. Kebakaran ini menghancurkan rumah-rumah dan mengganggu jaringan transportasi utama. Protrus dan Spanyol menawarkan bantuan setelah Yunani mengatakan mereka membutuhkan aset-aset udara dan tanah dari mitra Uni Eropa.

Pihak berwenang mengatakan, mereka akan menggunakan drone tanpa awak dari Amerika Serikat pada Selasa untuk memantau dan melacak aktivitas api.

Tsipras dan pejabat Yunani telah menyatakan khawatir akan  fakta bahwa beberapa kebakaran besar terjadi pada saat yang sama. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa beberapa kebakaran mungkin disengaja.

Kebakaran hutan tidak jarang terjadi di Yunani, dan musim panas membantu menciptakan kondisi  yang mudah terbakar. Tidak segera jelas apa yang menjadi penyebab kebakaran itu.

Seorang walikota mengaku melihat setidaknya 100 rumah dan 200 kendaraan terbakar.

Dalam satu kebakaran Senin pagi, pemerintah Yunani mendesak penduduk suatu wilayah pantai di sebelah barat Athena untuk meninggalkan rumah mereka.

Bencana kebakaran akan menutup salah satu jalan raya utama Yunani, menghentikan hubungan kereta api dan mengirim gumpalan asap ke ibukota. Jalan raya utama Athena-Korintus, salah satu dari dua rute jalan ke Semenanjung Peloponnese, ditutup dan layanan kereta api dibatalkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement