Rabu 25 Jul 2018 12:01 WIB

Rusia dan Lebanon Bahas Pemulangan Pengungsi Suriah

Terdapat sekitar satu juta warga Suriah di Lebanon.

 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Rusia dan Lebanon membicarakan rencana pemulangan besar-besaran pengungsi Suriah ke tanah air mereka. Kantor Perdana Menteri Lebanon, Selasa (24/7), mengatakan Lebanon berharap prakarsa Kremlin tersebut dapat menangani keadaan yang disebutnya krisis perpindahan.

Badan urusan pengungsi UNHCR mengatakan terdapat sekitar satu juta warga Suriah di Lebanon. Jumlah tersebut adalah seperempat dari jumlah keseluruhan penduduk negara itu. Pemerintah Lebanon menyebutkan pengungsi Suriah tersebut berjumlah sekitar 1,5 juta.

Pada pekan lalu, Rusia mengatakan membentuk Pusat Penerimaan, Penempatan dan Penampungan Pengungsi untuk membantu ratusan ribu pengungsi kembali ke negara mereka dari luar negeri. Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri membahas rencana itu dengan para pejabat dari kedutaan besar Rusia di Beirut pada Selasa.

Pada akhir pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengirimkan seorang wakil khusus ke Beirut bersama wakil menteri luar negari dan seorang pejabat kementerian pertahanan untuk melanjutkan pembicaraan. "Hariri merasa gembira atas peta jalan yang disiapkan Kementerian Pertahanan Rusia, berharap koordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai pihak terkait lainnya akan membentuk upaya serius untuk menangani krisis perpindahan," kata kantornya.

Perang Suriah telah menewaskan sekitar setengah juta orang, membuat 5,6 juta terpaksa pergi ke luar negeri dan 6,6 juta lainnya mengungsi di dalam negeri. Karena tentara Suriah, yang didukung Iran dan Rusia, telah mengendalikan lebih banyak wilayah, sejumlah pejabat Lebanon telah menggencarkan imbauan agar pengungsi pergi ke daerah-daerah di Suriah, yang tidak lagi ada kekerasan.

Pejabat PBB serta negara-negara donor untuk Lebanon mengatakan keadaan di Suriah belum sepenuhnya memungkinkan bagi para pengungsi untuk kembali. Namun dalam beberapa pekan belakangan ini, pihak berwenang Lebanon telah membantu pemulangan ratusan warga Suriah dari Arsal, sebuah daerah perbatasan dengan Lebanon.

Kelompok terdiri atas ratusan orang telah berangkat menuju Suriah pada Senin. Pada Senin, Presiden AS Donald Trump dan Putin membahas pemulangan para pengungsi. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mengajukan usul kepada Washington untuk membuat suatu rencana aksi bersama guna membawa pengungsi kembali ke tempat tinggal mereka sebelum perang pada 2011.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan di antara usulan tersebut adalah soal pembentukan kelompok pemantauan beranggotakan Rusia, AS dan Yordania di Amman serta kelompok serupa di Lebanon. Kementerian itu mengatakan lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah bisa kembali ke tanah air mereka dalam waktu dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement