REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan dekat tempat pemungutan suara di Quetta, Pakistan pada Rabu (25/7). Dilaporkan, 24 orang tewas pada peristiwa tersebut
Kantor berita AMAQ milik kelompok itu melaporkan serangan dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri. Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut atau bukti untuk klaim itu.
Setidaknya 24 orang tewas dalam ledakan bom dekat sebuah tempat pemungutan suara di kota Quetta, Pakistan. Korban tewas termasuk dua anggota polisi. Dilansir Aljazirah, Rabu (25/7), Juru bicara Rumah Sakit Sipil Quetta, Waseem Baig mengatakan 35 orang terluka dalam ledakan itu.
Baca juga, Pemilu Pakistan Diguncang Bom, 20 Orang Tewas
Ledakan itu diperkirakan menargetkan konvoi polisi. Ledakan terjadi hanya beberapa jam setelah tempat pemungutan suara (TPS) dibuka untuk pemilihan parlemen negara itu.
Lebih dari 30 partai politik dan 12.570 kandidat bersaing untuk dukungan sekitar 106 juta pemilih yang terdaftar. Mereka akan memilih untuk majelis nasional dan empat provinsi.
Pemilihan akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat di 85 ribu tempat pemungutan suara yang diawaki oleh 800 ribu polisi dan pasukan militer.
Awal bulan ini, ledakan bom bunuh diri menewaskan 149 orang di sebuah rapat umum pemilihan umum di kota Mastung, di provinsi Baluchistan. Serangan itu juga diklaim oleh militan ISIS.