Rabu 25 Jul 2018 20:18 WIB

Korban Tewas Kebakaran Hutan di Yunani Tembus 80 Orang

Korban tewas masih sulit ditemukan otoritas Yunani.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Korban tewas kebakaran hutan di pesisir Yunani meningkat menjadi 80 orang. Sebelumnya, jumlah korban tewas kebakaran hutan mencapai 20 orang. Pemerintah setempat hingga kini juga masih kesulitan untuk menemukan lusinan korban kebakaran lainnya.

Api yang berkobar sebelumnya sempat membuat ratusan orang terjebak di sebuah resor di bagian timur Mati. Banyak dari mereka yang melompat ke laut guna menyelamatkan diri. Namun, tidak sedikit dari mereka yang tewas akibat sesak nafas di dalam mobil atau terjebak di tebing.

Tak hanya mendapat laporan warga meninggal, otoritas Yunani juga terus mendapatkan laporan orang hilang. Hingga kini belum diketahui apakah orang hilang tersebut akan menambah panjang daftar korban tewas.

"Situasi di sini sangat mengerikan, kami harus berlari menjauh dari hotel menuju pantai namun tetap dikepung api sehingga kami harus menyelam ke laut," kata salah seorang turis asal Finlandia Jaakib Makinen.

Jakoob mengatakan, dia bersama korban kebakaran lainnya harus berada di dalam air selama beberapa jam sebelum dievakuasi. Hingga kini masih belum jelas penyebab timbulnya api tersebut.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras sebelumnya telah menyatakan status darurat bagi area Attica yang berada di sekitar Athena. Dia juga telah mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional atas peristiwa kebakaran hutan tersebut.

Sebelumnya, pemerintah Yunani meminta bantuan internasional guna memadamkan kobaran api. Tsipras meminta negara-negara Eropa untuk mengirimkan tambahan helikopter guna memadamkan api.

Cuaca ekstrem yagn tengah melanda Eropa telah membuat kebakaran di sejumlah negara termasuk Swedia. Sedangkan, negara seperti Italia, Jerman, Polandia, dan Prancis telah mengirimkan tambahan armada guna membantu negara-negara terpapar bencana. Mereka tengah berpacu melawan waktu untuk memadamkan api.

Baca: Menteri Luar Negeri Jerman Kritik Donald Trump

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement