Kamis 26 Jul 2018 05:51 WIB

Menlu AS Minta Rusia Segera Kembalikan Krimea ke Ukraina

Amerika Serikat meminta Rusia untuk menghormati prinsip-prinsip internasional.

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).
Foto: ABC News
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Washington tidak akan mengakui klaim kedaulatan Rusia atas Krimea dan meminta Moskow untuk segera mengembalikan wilayah itu kepada Ukraina. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Rabu (25/7) waktu setempat.

"Amerika Serikat menolak upaya aneksasi Rusia terhadap Krimea, dan akan meneruskan kebijakan ini sampai keutuhan wilayah Ukraina berhasil dipulihkan," kata Pompeo dalam pernyataan tertulis.

"Amerika Serikat meminta Rusia untuk menghormati prinsip-prinsip internasional dan menghentikan pendudukan terhadap Krimea," kata dia.

Pompeo menyampaikan pernyataan tersebut setelah Presiden Donald Trump menerima kecaman dari sesama Partai Republik karena dianggap menempatkan kepentingan Rusia di atas kepentingan nasional sendiri, saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pertemuan itu, Trump membantah kesimpulan badan intelijen sendiri dengan mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk mengintervensi pemilihan umum di Amerika Serikat. Trump lalu membantah tudingan banyak pihak yang menyatakan bahwa dirinya tunduk pada kepentingan Rusia, termasuk dalam persoalan Ukraina.

"Saya tidak memberikan konsesi apa pun kepada Rusia," tulis Trump dalam akun Twitternya beberapa waktu lalu.

Amerika Serikat saat ini menerapkan sanksi ekonomi terhadap sejumlah perusahaan, pejabat dan pengusaha Rusia karena dianggap terlibat dalam aksi pendudukan di Krimea. Pernyataan Pompeo pada Rabu mengindikasikan bahwa Washington masih akan menerapkan sanksi tersebut, sekaligus membantah anggapan bahwa Trump bertekuk lutut saat menghadapi Putin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement