Kamis 26 Jul 2018 07:38 WIB

Menlu Jerman Dikecam Soal Pernyataannya tentang Oezil

Oezil mengatakan ia didiskriminasi karena pertemuannya dengan Erdogan.

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
 Mesut Oezil
Foto: AP/Andres Kudacki
Mesut Oezil

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Mantan kanselir Jerman Gerhard Schroeder mengecam Menteri Luar Negeri Heiko Maas, Rabu (25/7), karena komentar kontroversialnya tentang pesepak bola Jerman-Turki Mesut Oezil. "Ini keputusan yang murni dan tidak tertahankan," ujar Schroeder, mantan pemimpin Social Democratic Party (SPD) kepada harian Suddeutsche Zeitung.

Dilansir di Anadolu, Kamis (26/7), pemain bintang Jerman, yang juga berdarah Turki ini berhenti dari tim nasional Jerman pada Ahad. Oezil mengatakan ia memperoleh perlakuan diskriminatif dan propaganda rasial dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam sebuah pernyataan mengejutkan pada Senin, Maas, seorang politikus Social Democrat, mengkritik keputusan Oezil. "Saya tidak berpikir kasus seorang miliuner yang hidup dan bekerja di Inggris akan memberi kami informasi mengenai kapasitas integrasi di Jerman," klaimnya.

Schroeder mengatakan, komentar semacam itu tidak ada kaitannya dengan pandangan Social Democrat. Dia juga memperingatkan komentar Maas akan berdampak di tangan ekstremis sayap kanan.

Sejak Mei, Oezil dikritik oleh politikus dan media Jerman karena bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di London menjelang pemilihan Turki. Dalam serangkaian tweet pada Ahad, Oezil membela pertemuannya, dan menekankan foto dengan presiden Turki bukan tentang politik atau pemilihan.

"Ini tentang saya menghormati akar keluarga saya," katanya.

Oezil mengatakan politikus sayap kanan dan media menggunakan fotonya dengan Erdogan sebagai kesempatan mengekspresikan kecenderungan rasial mereka yang sebelumnya tersembunyi menjelang Piala Dunia Juni lalu. Meskipun memperoleh perlakuan diskriminatif dan rasial, namun Oezil tidak mendapat dukungan dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) atau pemimpinnya Reinhard Grindel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement