Jumat 27 Jul 2018 14:00 WIB

Pejabat Australia: AS Bersiap Serang Fasilitas Nuklir Iran

Australia kemungkinan diminta membantu AS menyerang Iran.

Red: Nur Aini
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.
Foto: Amir Kholousi, ISNA via AP
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pejabat senior dalam pemerintahan Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan kepada ABC bahwa mereka memperkirakan Amerika Serikat bersiap menyerang fasilitas nuklir Iran.

Kemungkinan serangan bisa dilakukan secepatnya bulan depan. Australia kemungkinan akan dimintai bantuan untuk menentukan sasaran yang akan dibom. Keterangan tersebut muncul di tengah semakin meningkatnya perang kata antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Keterangan yang diperoleh ABC menyebutkan bawha fasilitas pertahanan Australia yang dirahasiakan tempatnya akan memainkan peran menentukan target sasaran di Iran. Pihak lain yang juga dilibatkan adalah dinas intelejen Inggris.

Namun, sumber keamanan senior tersebut menekankan adanya perbedaan besar antara memberikan data intelejen akurat dan analisis mengenai fasilitas Iran dengan keterlibatan dalam proses penyerangan. "Membantu membangun informasi yang tepat sangat berbeda dengan berpartisipasi dalam serangan." kata sumber tersebut.

"Memberikan data intelejen dan memahami apa yang terjadi di lapangan dilakukan sehingga pemerintah dan pemerintah negara sekutu lainya betul-betul mengetahui saat mengambil keputusan berbeda dengan ikut melakukan serangan."

Perdana Menteri Malcolm Turnbull, Jumat (27/7) mengatakan bahwa dia tidak merasa bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan diri bagi konfrontrasi militer.

Fasilitas pertahanan Australia yang sangat dirahasiakan Pine Gap di Northern Territory dianggap sangat penting di kalangan mitra intelejen "Lima Mata" - AS, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru dalam peran mengarahkan satelit mata-mata Amerika Serikat. Para analis dari Organisasi bernama Australian Geospatial-Intelligence Organisation yang tidak banyak diketahui keberadaannya juga diperkirakan akan memainkan peranan.

Sementara beberapa kalangan di dalam pemerintahan PM Turnbull yakin Trump sedang mempersiapkan kekuatan militer terhadap Iran. Sementara lainnya melihat bahwa yang ada hanyalah sekitar ancaman.

Hal itu disebabkan karena konflik dengan Iran akan menghasilkan respons yang tidak bisa diduga di Timur Tengah. Bila ada serangan, Kanada besar kemungkinan tidak akan berperan dalam aksi militer ke Iran, demikian juga dengan Selandia Baru.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-07-27/australia-siap-bantu-bila-as-serang-iran-(news)/10043202
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement