REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Lebih dari 600 pekerja tambang berhasil diselamatkan pada Kamis (26/7) setelah kebakaran terjadi di bawah tanah sebuah kompleks pertambangan emas di Afrika Selatan. Pihak berwenang melaporkan api muncul pada Kamis pagi di kompleks pertambangan Gold One's Modder East di Springs, Provinsi Gauteng.
"Pada saat kejadian, 644 penambang sedang berada di bawah tanah," kata juru bicara departemen sumber daya mineral, Nathi Shabangu.
Seluruh pekerja dievakuasi ke tempat-tempat perlindungan tambang. Dari situ, mereka diselamatkan dan dibawa ke permukaan tanah. Penyebab kebakaran masih belum diketahui.
Operasi penyelamatan itu mendapat pujian dari Menteri Sumber Daya Mineral, Gwede Mantashe. "Kami memuji seluruh tim penyelamat yang terlibat, juga para karyawan dan manajemen tambang, atas tindakan cepat mereka dalam memastikan bahwa kita berhasil mencegah kemungkinan terjadinya bencana," kata Menteri Mantashe.
Ia mengulang imbauannya kepada perusahaan-perusahaan tambang agar mengutamakan keselamatan para pekerja tambang dan memastikan bahwa semua orang mematuhi pedoman soal keselamatan di pertambangan. Bencana menyangkut pertambangan di Afrika Selatan telah meningkat dalam dua tahun terakhir ini.
Pada Februari, sekitar 900 pekerja tambang terperangkap di bawah tanah setelah listrik padam di Pertambangan Beatrix di Northern Free State. Seluruh pekerja berhasil diselamatkan kemudian. Sejak awal tahun ini, kementerian perindustrian melaporkan ada 26 orang yang tewas.
Tahun lalu, jumlah korban tewas di pertambangan-pertambangan Afrika Selatan meningkat hingga 88 orang. Jumlah itu merupakan kenaikan pertama kalinya dalam satu dasawarsa, dibandingkan dengan 73 orang pada 2016.