Sabtu 28 Jul 2018 12:27 WIB

Cerita WNI yang Selamat dari Kebakaran Hebat di Yunani

Theresia melihat warga Yunani yang terjebak di mobil saat kebakaran terjadi.

Sebuah pesawat terbang di atas hutan yang terbakar di Kota Mati, Yunani. Otoritas regional mengumumkan keadaan darurat setelah api membakar hutan pinus di kota tersebut. Foto diambil pada Senin (23/7).
Foto: AP Photo/Thanassis Stavrakis
Sebuah pesawat terbang di atas hutan yang terbakar di Kota Mati, Yunani. Otoritas regional mengumumkan keadaan darurat setelah api membakar hutan pinus di kota tersebut. Foto diambil pada Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar RI untuk Athena Ferry Adamhar menemui seorang warna negara Indonesia, Theresia Endang Anawati, yang selamat dari kebakaran di Kota Mati, Yunani. Dubes menyampaikan kepeduliannya atas musibah tersebut.

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Kristina Natalia, kepada Antara London, Sabtu, menyebutkan Theresia Endang sempat masuk daftar pencarian orang karena saat kejadian berada di Kota Mati, salah satu daerah terdampak kebakaran di Yunani.

Kebakaran terjadi di wilayah Rafina, Pikermi, Mati, Neo Voutzas, Kinetta, dan sekitar wilayah utara Athena/timur Attica Yunani sejak Senin (23/7). Insiden itu menelan ratusan korban jiwa.

Setelah sempat melakukan pelacakan ke berbagai sumber dan melakukan inspeksi langsung ke lokasi, pihak kedubes mendengar informasi bahwa Theresia ditemukan dalam keadaan selamat. Pada Kamis (26/7), Dubes Ferry menemui Theresia.

Baca juga, Korban Kebakaran Hutan di Yunani Tembus 80 Orang.

Ia mengatakan, proses identifikasi korban kebakaran membutuhkan waktu yang cukup lama dan pemerintah setempat juga masih melakukan pencarian kemungkinan adanya korban lainnya.

Pihak KBRI saat kunjungan ke lokasi pada 24 dan 25 Juli lalu, menyampaikan pesan kepada pemerintah setempat, apabila terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban, segera melaporkan ke KBRI.

Saat pertemuan di KBRI Athena, Theresia menceritakan tentang situasi mencekam saat kebakaran. Ketika kobaran api makin mendekat, ia berhasil menyelamatkan diri bersama majikannya dengan berlari ke arah laut dan menunggu pertolongan selama hampir empat jam.

Sekitar pukul 23.00 waktu setempat, pertolongan datang. Tim penolong membawanya beserta warga yang selamat dengan kapal kecil ke Nea Makri, daerah terdekat yang dianggap aman.

Berhubung telepon gengamnya terendam air dan semua nomor telepon tidak dapat dilacak, Theresia sempat kehilangan kontak dengan keluarga maupun teman-temannya. Saat ini, Theresia dalam keadaan sehat meskipun masih membutuhkan pemulihan dari trauma.

Pihak KBRI menyambut gembira setelah mengetahui Theresia selamat dan dalam keadaan sehat. Theresia mengaku melihat langsung banyak orang panik dan berlarian ke berbagai arah. Sebagian dari mereka, masuk mobil dengan harapan bisa lebih cepat keluar dari tempat kebakaran.

Namun, malang mereka terkena kobaran api karena kecepatan angin sekitar 125km/jam. Mereka berusaha mengendarai kendaraannya untuk meninggalkan lokasi kebakaran, akan tetapi malah terjebak di tengah api, dan situasi makin parah karena adanya bensin di mobil.

Pada Rabu (25/7), KBRI melakukan pertemuan dengan perwakilan beberapa komunitas Indonesia di Yunani guna membahas perkembangan terkini terkait dengan informasi dari Theresia dan kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.

Dubes Ferry mengimbau masyarakat Indonesia berhati-hati serta melakukan langkah cepat apabila mendapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban.

Pemerintah melakukan perlindungan kepada WNI di luar negeri. "Peran masyarakat juga sangat penting bekerja sama dengan KBRI dalam perlindungan WNI di luar negeri," ujar Ferry.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement