Sabtu 28 Jul 2018 17:06 WIB

Taliban Telah Berbicara Langsung dengan Pejabat AS

Pejabat AS yang berbicara dengan Taliban disebut Alice Wells.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Milisi Taliban
Foto: EPA
Milisi Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Seorang petinggi Taliban mengatakan kelompok tersebut telah melakukan pembicaraan langsung untuk pertama kalinya dengan pejabat Amerika Serikat (AS). Pembicaraan yang dilakukan adalah diskusi awal mengenai rencana perundingan perdamaian antara kedua belah pihak.

Pejabat AS yang melakukan pembicaraan dengan Taliban disebut adalah Alice Wells, seorang diplomat tinggi AS untuk Asia Selatan. Pembicaraan yang dilakukan kali ini juga disebut sebagai bagian dari upaya mengakhiri keterlibatan militer Negeri Paman Sam di wilayah tersebut.

“Diskusi ini adalah awal, kami merencanakan pertemuan dan komunikasi lebih lanjut segera,” ujar pernyataan Taliban dilansir ABC News, Sabtu (28/7).

Hingga saat ini AS tidak mengkonfirmasi maupun menyangkal pembicaraan dengan Taliban itu. Selama ini, kelompok tersebut telah lama menuntut untuk melakukan pembicaraan dengan Washington.

Baca juga, AS Siap Berunding dengan Taliban.

Belum ada keterangan lebih lanjut kapan pembicaraan selanjutnya antara AS dan Taliban akan dilakukan. Namun, petinggi kelompok yang tak dapat disebutkan namanya itu mengatakan secepatnya.

Sebelumnya, pejabat militer asal Washington Jenderal John Nicholson mengatakan, Amerika Serikat siap bergabung dalam perundingan langsung dengan kelompok bersenjata Taliban untuk mengakhiri perang yang telah berlansung selama 17 tahun di Afghanistan.

 

Pernyataan Nicholson disampaikan di tengah semakin intensifnya upaya diplomatik pascagencatan senjata pada liburan Idul Fitri lalu.

Nicholson yang kini mengepalai misi NATO di Afghanistan, mengakui gencatan senjata itu punya peran besar dalam upaya perdamaian.

"Menteri luar negeri kami, Mike Pompeo, mengatakan bahwa kami siap berunding dengan Taliban dan mendiskusikan peran pasukan internasional (di Afghanistan yang dituntut untuk segera keluar dari negara tersebut)," kata Nicholson.

Ia berharap, Taliban juga menyadari hal ini karena bisa membantu proses perdamaian maju selangkah. Sebelumnya, surat kabar New York Times melaporkan, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah meminta kepada para diplomatnya untuk mengupayakan perundingan langsung dengan Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement