Jumat 03 Aug 2018 13:03 WIB

AS Berkomitmen Pertemukan Anak dan Orangtua yang Terpisah

Departemen kehakiman bersedia memberikan informasi tentang orang tua yang dideportasi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Cover Majalah Time yang memperlihatkan seorang anak perempuan imigran yang menangis karena dipisahkan dengan orantuanya (kiri) dengan Presiden AS Donald Trump (kanan).
Foto: Time
Cover Majalah Time yang memperlihatkan seorang anak perempuan imigran yang menangis karena dipisahkan dengan orantuanya (kiri) dengan Presiden AS Donald Trump (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengajukan kesediaannya membantu Pengadilan Federal setempat untuk menemukan lebih dari 400 orang tua imigran yang terpisah dari anak-anak mereka di perbatasan AS-Meksiko. Pencarian ini melibatkan relawan dan komunitas nonprofit.

Reaksi pemerintah AS itu didasarkan dalam gugatan Pengadilan Federal San Diego yang menentang perpisahan 2.500 keluarga di negara AS. Perpisahan ini akibat kebijakan toleransi nol yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump.

Dalam kasus yang ditangani oleh Persatuan Kebebasan Sipil AS, Hakim Dana Sabraw meminta pemerintah untuk menyatukan kembali orangtua yang terpisah dari anak-anaknya pada (26/7) lalu. Namun, tenggat waktu tersebut belum sepenuhnya dipenuhi.

Menurut pengajuan terbaru, sebanyak 1.900 anak-anak telah dipertemukan dengan orang tua mereka yang diselesaikan dengan cara lain. Namun, ratusan anak masih terpisah.

Baca juga, Trump Desak Kongres Loloskan UU Imigrasi untuk Usir Imigran

Dalam upaya menyatukan kembali, para pengacara dari Departemen Kehakiman AS mengatakan, pemerintah bersedia memberikan informasi yang dimilikinya tentang orang tua yang dideportasi kepada para pengacara penggungat. Penasihat penggugat harus menggunakan sumber daya mereka yang cukup besar dengan jaringan firma hukum, lembaga swadaya masyarakat (LSM), para relawan dan lain sebagainya. Hal itu guna menjalin kontak dengan orang tua yang dideportasi dan menentukan keinginan mereka," kata isi pengajuan itu.

The American Civil Liberties union (ACLU) atau organisasi persatuan kebebasan sipil Amerika telah berulang kali mengatakan, cara-cara itu akan membantu dalam upaya menemukan orangtua yang dideportasi. Namun dalam pengajuan kemarin Kamis (2/8), mereka mengaharapkan pemerintah AS bertanggung jawab penuh akan lokasi para orangtua yang terpisah itu. Sebagian orangtua yang dipulangkan berasal dari negara asal mereka seperti Guatemela, Honduras dan El Savador.

ACLU mencatat, pemerintah tidak memiliki alamat sekitar 120 orangtua yang dideportasi. Sementara pengecara dari pihak pemerintahan membutuhkan waktu sampai (10/8) untuk memeriksa keterangan dari anak-anak, sehingga mendapatkan informasi yang dapat membantu dalam pencarian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement