Sabtu 04 Aug 2018 05:00 WIB

200 Gajah Dipindahkan dari Afrika Selatan ke Mozambik

Mozambik salah satu negara tertinggi kejahatan perburuan gading gajah.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Safari gajah Afrika
Foto: flickr
Safari gajah Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Perusahaan tambang kelas dunia De Beers menjalankan operasi pemindahan 200 gajah dari Afrika Selatan ke Mozambik. Upaya itu dilakukan karena populasi gajah di cagar alam Venetia Limpopo, Afrika Selatan terlampau tinggi. Akibatnya berisiko merusak ekosistem cagar alam

Dilansir di BBC, Jumat (3/8), relokasi 200 gajah tersebut akan meningkatkan jumlah gajah di Mozambik. Hal itu tak masalah karena populasi gajah di Mozambik terancam punah. Mozambik menjadi salah satu negara tertinggi kejahatan perburuan gading gajah.

Lebih dari separuh populasi gajah diperkirakan hilang dalam lima tahun terakhir. Menurut Kelompok Kampanye Flora dan Fauna Internasional, penurunan populasi gajah di Mozambik disebabkan perburuan liar.

Di salah satu taman nasional Mozambik, Niassa National Reserve, para pemburu bahkan membunuh hampir 11 ribu gajah sejak 2007. Alhasil jumlah mereka turun drastik menjadi hanya 1.500 ekor.

Namun, sejatinya populasi gajah telah berkurang sejak perang saudara di Mozambik yang terjadi selama 16 tahun. Perang saudara itu berakhir pada 1992.

De Beers menyatakan, telah mengangkut 60 gajah ke Taman Nasional Zinave milik negara pada bulan Juli dan dilanjutkan di Agustus 2018. Sisanya, sekitar 140 ekor akan dipindahkan ke taman-taman nasional yang memiliki ruang cukup untuk menampung mereka.

“Rencananya pengangkutan dimulai tahun 2019 mendatang,” demikian pernyataan De Beers.

Sebetulnya, kata De Beers, Cagar Alam Venetia Limpopo di Afrika Selatan dapat menampung sekitar 60 gajah. Namun, saat ini telah terdapat 270 ekor gajah sebagai hasil pertumbuhan populasi alami. "Tidak ada simbol yang lebih besar dari Afrika selain daripada gajah. Relokasi itu akan membantu mengamankan masa depan mereka di Mozambik,” kata De Beers.

De Beers menyatakan juga akan menyumbangkan 500 ribu dolar AS selama lima tahun kepada kelompok konservasi Taman Rekreasi Peace. Sumbangan itu sebagai bentuk dukungan untuk memerangi perburuan di Mozambik.

CEO Peace Parks Foundation, Werner Myburgh, menyambut baik relokasi tersebut. Werner mengatakan cita-cita memulihkan habitat gajah di Mozambik sedikit lagi akan tercapai. “Relokasi ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk mencapai impian kita memulihkan lanskap," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement