Sabtu 04 Aug 2018 16:58 WIB

AS Sediakan Ratusan Juta Dolar untuk Rayu Asia Tenggara

Mike Pompeo menawarkan konsep Indo-Pasifik untuk kerja sama AS dan Asia Tenggara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tiba di Malaysia, Kamis (2/8)
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tiba di Malaysia, Kamis (2/8)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku siap menyediakan suntikan dana mencapai 300 juta dolar AS ke Asia Tenggara. Hal itu sebagaimana diungkapkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam pertemuan setingkat menteri anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Singapura.

Sokongan finansial itu merupakan ajakan AS terkait strategi Indo-Pasifik mereka di kawasan Asia Tenggara. Tawaran itu dinilai juga merupakan rayuan di tengah rencana pemerintah Cina untuk memperdalam aktivitas Cina di kawasan tersebut.

"Sebagai bagian dari komitmen kami terkait keamanan di Indo-Pasifik, AS siap menggelontorkan dana hingga 300 juta dolar AS untuk memperkuat kerja sama keamanan di kawasan," kata Mike Pompeo.

Pompeo menjelaskan, gelontoran dana segar itu akan digunakan untuk memperkuat keamanan maritim, mengembangkan bantuan kemanusiaan, menjaga perdamaian, dan melawan 'kejahatan transisi'. AS sebelumnya juga telah berkomitmen untuk memberikan bantuan finansial sebesar 113 juta dolar AS dalam bidang teknologi serta energi dan infrastruktur.

Menurut Pompeo, langkah tersebut merupakan 'tanda jadi' akan era baru komitmen perekonomian AS di kawasan. Apalagi, pengembangan infrastruktur kini tengah menjadi perhatian utama negara-negara Asia.

Konsep Indo-Pasifik AS mengusung visi kemitraan yang terbuka, transparan, dan berdasarkan kepentingan kawasan. Strategi itu ditawarkan bersamaan dengan peningkatan pengaruh Cina di kawasan menyusul strategi dagang One Belt One Road yang juga bertjuan meningkatkan aktifitas Cina di kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, Pompeo juga menyoroti masalah perihal militerisasi Cina di Laut Cina Selatan (LCS) serta pentingnya penegakan hukum di kawasan. Pada saat yang bersamaan dia juga menuntut pemecahan masalah berkaitan dengan krisis kemanusiaan di Myanmar.

"Beberapa isu keamanan lainya juga menjadi bahasan penting dari visi Indo-Pasifik yang bersifat bebas dan terbuka ini," kata Pompeo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement