Sabtu 04 Aug 2018 18:10 WIB

ASEAN Sambut Baik Perkembangan di Semenanjung Korea

ASEAN berharap hasil pertemuan dua negara Korea dapat segera diiplementasikan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).
Foto: Korea Summit Press Pool via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara anggota ASEAN menyambut baik perkembangan positif yang terjadi di Semenanjung Korea. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/8).

"Semua pihak menyambut baik perkembangan positif yang ada di Semenanjung Korea dan mengharapkan perkembangan positif ini juga dapat ditindaklanjuti," ujar Menlu Retno Marsudi.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Korea Selatan di Singapura.

Menurut Menlu RI, negara anggota ASEAN berharap agar pemerintah Korea Selatan dan Korea Utara dapat segera mengimplementasikan hasil pertemuan Antar-Korea dalam upaya mewujudkan kawasan Semenanjung Korea yang stabil dan damai.

"Kami berharap agar semua hasil pertemuan Korea Utara dengan Korea Selatan dapat diimplementasikan sehingga hasilnya dapat memberikan dampak yang konkret," ujar Retno.

Dalam pertemuan itu, Menlu RI juga menekankan pentingnya hubungan antarmasyarakat kedua negara (people-to-people contact) untuk membangun rasa saling percaya antara kedua pihak.

"Yang tidak kalah penting menurut Indonesia adalah hubungan masyarakat AntarKorea ini tidak boleh berhenti. Karena pada saat 'people-to-people contact' sudah berjalan dengan baik akan terbangun trust dan confidence," ucap Menlu Retno.

Dia menambahkan, rasa saling percaya yang terbangun antara kedua Korea kedepannya dapat membantu proses perlucutan senjata nuklir (denuklirisasi) guna menciptakan kawasan bebas nuklir di Semenanjung Korea.

"Saya menyampaikan bahwa Indonesia selalu mendukung proses perdamaian di Semenanjung Korea," ujar Menlu Retno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement