Ahad 05 Aug 2018 12:11 WIB

Australia Diminta tak Curiga Berlebihan dengan Cina

PM Turnbul menuduh Beijing ikut campur dalam urusan internal Australia.

PM Australia Malcolm Turnbull (kiri) bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: ABC News
PM Australia Malcolm Turnbull (kiri) bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Diplomat senior Cina berharap negara Australia tidak akan menyuarakan kecurigaan yang tanpa dasar terhadap Cina. Hal itu diungkapkannya guna menjaga hubungan stabilitas yang harmoni di antara kedua negara.

Hal itu dikatakan Penasihat Negara Cina, Wang Yi kepada wartawan dalam sebuah forum diskusi regional di Singapura. "Kami berharap bahwa, melalui upaya kedua belah pihak, kami dapat segera mengembalikan hubungan bilateral ke jalur pembangunan yang sehat dan stabil," ujar Wang Yi.

Hubungan kedua negara memburuk sejak tahun lalu. Perdana Mentri Australia Malcolm Turnbull menuduh Beijing ikut campur dalam urusan internal Australia termasuk di dalamnya media, universitas dan politik. Namun, Cina membantah tuduhan itu.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dijadwalkan secara teratur sejak 2014 mengunjungi Cina untuk serangkaian pertemuan, namun belum disepakati. Australia mengusulkan tanggal pertemuan pada Mei lalu dan prosesnya memakan waktu yang lama.

Setelah pertemuan Wang Yi dengan Bishop, Cina berharap dapat berbuat lebih banyak untuk Australia guna meningkatkan rasa saling percaya antara kedua negara. "Agar tidak menjadi curiga antara hubungan kenegaraannya," kata Wang Yi.

Baca juga, Peluang Patroli Bersama Australia-Indonesia di Laut Cina Selatan.

Wang Yi juga mengatakan, kedua belah pihak Cina dan Australia telah sepakat untuk melakukan upaya meningkatkan hubungan kenegaraan serta bertukar pandangan menyoal proteksionisme pedagangan, laut Cina Selatan dan Korea Utara.

Sementara Bishop menanggapinya dengan baik bahwa pembicaraannya dengan Wang Yi sangat positif. Namun ia tidak merinci lebih lanjut mengenai isi pembicaraanya.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (4/8), kementerian luar negeri Cina mengatakan, Beijing tidak pernah ikut campur dalam politik domestik negara-negara ataupun melakukan operasi infiltrasi di luar negeri, termasuk australia.

Pernyataan tersebut mengatakan, Bishop telah menyatakan kesediannya untuk secara objektif melihat perkembangan Cina dan hubungan Australia dengan Cina. Sementara Australia menentang proteksionisme. Meski begitu Australia tetap bekerja sama dengan Cina untuk membicarakan Kemitraan Ekonomi Komperhensif Regional.

Keretakan Australia dengan Cina berkembang dengan latar belakang sengketa perdagangan yang jauh lebih besar antara Beijing dengan Washington.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement