Senin 06 Aug 2018 23:03 WIB

Saudi Bekukan Perdagangan dan Usir Dubes Kanada

Saudi menganggap Kanada mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan.

Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi membekukan perdagangan dan investasi baru dengan Kanada serta mengusir duta besar Kanada dari negaranya. Langkah tersebut diambil Saudi sebagai sikap keras berupa pembalasan setelah Kanada mendesak untuk membebaskan sejumlah pegiat masyarakat madani yang ditahan.

Riyadh menarik duta besarnya dari Kanada dan memberi waktu 24 jam bagi duta besar Kanada untuk meninggalkan Arab Saudi. Kementerian luar negeri Saudi pada Ahad (5/8) mengatakan Saudi mempertahankan haknya untuk mengambil langkah lebih lanjut.

Pengumuman itu dimuat oleh kantor berita resmi, Saudi Press Agency, dan membuat para diplomat di Riyadh terkejut. Baik duta besar Saudi maupun Kanada sedang mengambil cuti ketika keputusan itu diambil Riyadh.

Belum ada kejelasan dampak apa, jika ada, yang ditimbulkan dari pembekuan perdagangan baru itu terhadap perdagangan tahunan Saudi-Kanada senilai hampir empat miliar dolar dan terhadap kontrak pertahanan sebesar 13 miliar dolar AS.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan Kanada sangat prihatin atas keputusan Arab Saudi tersebut, namun tidak akan menarik pernyataannya soal hak asasi manusia. "Kanada akan selalu menjunjung perlindungan untuk hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan serta kebebasan berpendapat di seluruh dunia," kata juru bicara tersebut, Marie-Pier Baril.

Pada Jumat, Kanada menyatakan prihatin atas penahanan para pegiat di Arab Saudi, termasuk juru kampanye terkemuka pembela hak perempuan, Samar Badawi. "Kami mendesak pihak berwenang Saudi segera membebaskan mereka dan seluruh pejuang hak asasi manusia yang menjalankan kegiatannya secara damai," kata departemen urusan diplomatik dan kekonsuleran Kanada, Global Affairs Kanada, melalui Twitter.

Riyadh menganggap pernyataan tersebut sebagai campur tangan terang-terangan terhadap urusan dalam negeri Kerajaan, juga pelanggaran terhadap norma-norma dasar internasional dan semua tata cara internasional. "Sangat disayangkan Kanada menyebutkan 'pembebasan segera' dalam pernyataannya, yang merupakan kata-kata yang patut dicela dan tidak dapat diterima oleh negara-negara berdaulat," kata pemerintah.

Kerajaan akan menangguhkan program pertukaran pendidikan dengan Kanada serta mengalihkan pemberian beasiswa Saudi ke negara-negara lainnya. Negara-negara tetangga serta sekutu Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab, menyatakan mereka mendukung Riyadh kendati tidak mengambil langkah serupa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement