Selasa 07 Aug 2018 01:29 WIB

Negara Arab Dukung Saudi Atasi Krisis dengan Kanada

Kanada disebut turut campuri urusan internal kerjaan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Kanada
Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Negara-negara Arab menyuarakan dukungannya untuk Arab Saudi atas langkah perdagangan dan diplomatiKnya terhadap Kanada, Senin (6/8). Kanada diduga turut mencampuri urusan internal Kerajaan Arab Saudi (KSA).

Seperti dilansir di Arab News pada Senin (6/8), Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menyuarakan dukungan penuh untuk Arab Saudi dalam masalah Kanada. GCC menyatakan mendukung KSA melawan campur tangan Kanada dalam urusan internal negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Bahrain menyatakan dukungan terhadap langkah KSA menyikapi campur tangan eksternal atau pihak yang berupaya merusak kedaulatan Saudi.

“Bahrain juga menegaskan dukungan mutlaknya untuk tindakan yang diambil oleh Kerajaan dalam menanggapi pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Kanada dan Kedutaan Besar Kanada di Riyadh,” tulis pernyataan tersebut.

Bahrain menegaskan berada di sisi KSA atas langkahnya menjaga keamanan dan stabilitas negara. Mereka beranggapan, negara lain harus menghormati peraturan dan peradilan Saudi, serta mematuhi norma dan konvensi yang mengatur hubungan internasional.

“Kita berdiri di sisi Arab Saudi dalam membela kedaulatannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hukumnya,” tulis Menteri Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam akun Twitter pribadinya.

Ia juga mengatakan UEA akan mengambil langkah serupa KSA apabila ada yang mengganggu kedaulatan negaranya. “Kami tidak dapat menerima hal yang membuat hukum dan kedaulatan kami, tunduk pada tekanan,” ujar dia.

Gargash tak menampik, beberapa negara memiliki kepercayaan bahwa model dan pengalaman diplomatiknya, memungkinkan untuk ikut campur dalam urusan kedaulatan negara lain. Sementara itu, otoritas Palestina juga menyatakan mereka mendukung Saudi melawan campur tangan kanada yang mengusik urusan internal KSA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement