REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Otoritas Makanan dan Obat-obatan Arab Saudi (SFDA) menginstruksikan para pelaku pengusaha di industri makanan untuk menampilkan bahan dan kalori dalam makanan secara jelas pada akhir tahun. Ini berlaku untuk semua fasilitas, dari restoran, kafe, toko es krim, toko buah segar, toko roti hingga universitas dan lembaga pemerintahan.
Dilansir di Arab News, Rabu (8/8), prosedur hukum diberlakukan terhadap fasilitas yang melanggar peraturan baru ini. Kementerian Kota dan Urusan Pedesaan akan menjadi salah satu penanggung jawabnya.
SFDA dan kementerian telah menyelenggarakan lokakarya dan sosialisasi terkait instruksi di Riyadh, Jeddah dan Dammam. Kedua pihak meluncurkan kampanye kesadaran sekaligus menerbitkan panduan bagi pemilik restoran dan kafe tentang cara menghitung kalori serta bagaimana menguranginya dalam makanan dan minuman.
SDFA mengambil langkah ini untuk memastikan standar kesehatan dan kebersihan di perusahaan makanan di seluruh Kerajaan tetap tinggi. Baru-baru ini, SDFA mengakhiri perjalanan inspeksi selama tiga bulan, di mana 2.689 perusahaan makanan diperiksa.
Dalam inspeksi ini, 75 pabrik dihentikan jalur produksinya karena terdeteksi pelanggaran. Inspeksi juga menghancurkan 778 ton makanan serta 43.336 liter air yang dianggap tidak cocok dan layak untuk dikonsumsi.
Selain perusahaan, SFDA juga memeriksa 1.789 tempat penyimpanan makanan dan pusat distribusi makanan dalam periode yang sama. Hasilnya, selama inspeksi, SFDA menyita 15,7 ton produk makanan yang melanggar standar kesehatan dan kebersihan.
Di samping fokus pada dua standar tersebut, SFDA juga berencana mendirikan pusat produk makanan halal terbesar di dunia. Langkah ini mncerminkan upaya Arab Saudi dalam melayani umat Islam di seluruh dunia.
Presiden Eksekutif SFDA Hisham AL-Jadhaee menjelaskan, inisiatif ini sejalan dengan Visi Kerajaan 2030. "Ini menggarisbawahi peranan Kerajaan di dunia Islam dengan posisi geografisnya yang strategis dan menghubungkan tiga benua," ucapnya dilansir di Saudi Gazette.
Al-Jadhaee menekankan, pusat ini akan menyediakan berbagai layanan termasuk penerbitan sertifikat untuk produk dan lembaga makanan halal. Pusat makanan halal juga siap melakukan penelitian untuk menambah pendirian pusat pelatihan.