Rabu 08 Aug 2018 11:05 WIB

Akun Saudi Unggah Meme Pesawat Hantam Menara Kanada

Saudi menyebut Kanada telah mengintervensi urusan dalam negerinya.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Arab Saudi dan Kanada.
Foto: Al Bawaba
Bendera Arab Saudi dan Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah akun Twitter pro pemerintah Saudi, Infographic KSA, pada Senin (6/8) mengunggah sebuah gambar yang telah diedit. Gambar itu  memperlihatkan sebuah pesawat terbang akan menghantam CN Tower seperti serangan 9/11. CN tower merupakan ikon Kanada.

Seperti dilansir the Guardian, Rabu (8/8), gambar itu diunggah beberapa jam setelah Riyadh mengumumkan mengusir duta besar Kanada dan menghentikan perdagangan baru serta investasi dengan Ottawa.

Dalam perkembangan terbaru, kelompok itu telah meminta maaf atas gambar tersebut. Akun yang telah dihapus itu memiliki lebih dari 350 ribu pengikut.

Di antara beberapa pengikutnya adalah tokoh diplomatik Saudi. Akun itu dijalankan oleh sukarelawan dan dikelola oleh pemuda Saudi yang hobi pada teknologi dan media sosial.

Baca juga, Arab Saudi Bekukan Aktivitas Perdagangan dengan Kanada.

Gambar itu, yang menunjukkan sebuah pesawat Air Canada  mengarah ke CN tower. Ini menimbulkan  kecaman dari para pengguna media sosial.  Beberapa orang melihat gambar itu sebagai referensi terselubung serangan 9/11 di AS, di mana 2.996 orang tewas.

Foto  itu dikicaukan ulang ratusan kali sebelum Infographic KSA menghapusnya dan meminta maaf. "Pesawat itu dimaksudkan untuk melambangkan kembalinya duta besar. Kami menyadari ini tidak jelas dan arti lainnya tidak disengaja," kata organisasi itu dalam tweet berikutnya

Segera setelah itu, kementerian media Saudi mengatakan telah menutup akun itu di tengah penyelidikan atas pengaduannya.

Unggahan itu muncul saat perselisihan antara Saudi dan Kanada semakin meningkat. Ketegangan dimulai ketika Global Affairs Canada menyatakan keprihatinan serius atas pemenjaraan aktivis hak asasi manusia di Arab Saudi.

Riyadh mengecam sikap Kanada dengan menyebutkan campur tangan  dalam urusan domestik Kerajaan dan melanggar  norma-norma dasar internasional.  Analis menggambarkan tindakan Arab Saudi sebagai pesan yang lebih luas bagi dunia dan upaya untuk membatasi batas-batas reformasi yang diajukan oleh putra mahkota Mohammed bin Salman.

Pada  Senin, menteri luar negeri Kanada, Chrystia Freeland, mengatakan pemerintahnya tidak akan mundur. "Saya akan mengatakan Kanada sangat nyaman dengan posisi kami. Kami akan selalu berbicara tentang hak asasi manusia, kami selalu akan berbicara tentang hak-hak perempuan, dan itu tidak akan berubah," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement