Selasa 14 Aug 2018 17:04 WIB

Pengacara Yakin Malaysia akan Bebaskan Siti Aisyah

Tayangan CCTV tidak jelas menunjukkan sosok Siti Aisyah.

 Siti Aisyah (kanan) dikawal polisi saat meninggalkan Pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia, Kamis (28/6). Warga negara Indonesia itu bersama Doan Thi Huong menjadi terdakwa dalam kasus terbunuhnya saudara seayah Kim Jong-un, yakni Kim Jong-nam, dalam serangan racun agen syaraf VX.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Siti Aisyah (kanan) dikawal polisi saat meninggalkan Pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia, Kamis (28/6). Warga negara Indonesia itu bersama Doan Thi Huong menjadi terdakwa dalam kasus terbunuhnya saudara seayah Kim Jong-un, yakni Kim Jong-nam, dalam serangan racun agen syaraf VX.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pengacara dari Gooi & Azzura, Gooi Soon Seng meyakini terduga kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Siti Aisyah (26 tahun) akan dibebaskan dari tuntutan pada putusan sela Mahkamah Tinggi Shah Alam, Kamis (16/8). "Mahkamah akan bersidang pada Kamis pukul 10.00. Sejauh ini saya yakin Siti Aisyah akan dibebaskan," ujar Gooi Soon Seng ketika ditemui di kantornya, kawasan Cheras, Kuala Lumpur, Selasa (14/8).

Gooi yakin Siti Aisyah bakal dibebaskan sebagaimana penjelasan yang pernah dia sampaikan. "Pertama saya sudah sampaikan dalam rekaman CCTV, Siti Aisyah bukan orang yang mengusapkan sesuatu ke muka seseorang," katanya.

Ia mengatakan rekaman CCTV hanya menunjukkan seorang perempuan yang melarikan diri dari tempat kejadian. Namun, gambar tersebut juga tidak jelas apakah orang tersebut adalah Siti Aisyah.

"Apa yang jelas adalah Siti Aisyah ada di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2 tempat kejadian pagi itu tetapi satu jam sebelum kejadian," katanya.

Yang jelas, ujar dia, dia tampak setengah jam setelah pergi memanggil taksi.

"Hanya itu. Akan tetapi, pendakwaan mengatakan ditemukan terdapat sesuatu yang dijumpai di atas baju, menurut mereka itu merupakan baju yang dipakai oleh perempuan yang tampak dalam CCTV dengan warna yang sama," katanya.

Namun, persoalannya, tanya Gooi, apakah terdapat bukti kalau baju tersebut merupakan baju yang dipakai Siti Aisyah. "Pertama DNA Siti Aisyah tidak dijumpai pada baju tersebut yang konon merupakan baju yang ditemukan tersebut," katanya.

photo
Warga Vietnam Doan Thi Huong (tengah) dikawal polisi setelah menghadiri sidang di Pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia, Kamis (28/6). Bersama WNI Siti Aisyah, Huong menjadi terdakwa pembunuhan Kim Jong-nam, saudara seayah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Kedua, ia sudah bertanya kepada petugas kepolisian yang merampas baju tersebut dari kamar Siti Aisyah. "Saya bertanya apakah kamu sudah membuat tanda? Apa tanda yang kamu buat? Katanya ditandai tetapi saat di sidang di mahkamah tidak ditemukan penandaan tersebut. Jadi, persoalannya apakah baju tersebut merupakan baju yang dirampas?" katanya.

Kemudian petugas tersebut mengatakan baju itu dirampas dan disimpan dalam tas plastik berwarna hitam kemudian tas berisi baju tersebut diberikan kepada petugas penyelidik. "Saya tanya kepada pegawai penyelidik tersebut, dia mengatakan saya menerima satu tas plastik transparan. Jadi, bagaimana mungkin baju dalam tas plastik hitam kemudian tasnya menjadi transparan?" katanya.

Gooi mengatakan semestinya sidang pendakwaan mesti menjelaskan namun ternyata tidak dijelaskan. "Mereka mengatakan baju tersebut dipotong tiga, lalu mereka menemukan racun VX, persoalannya di mana baju yang telah dipotong tersebut? Katanya telah dihapuskan. Bagaimana pakar kimia bisa menghapuskan bukti yang belum ditunjukkan di mahkamah," katanya.

Namun, dalam kasus Doan Thi Huong (29) terdakwa orang Vietnam, kata Gooi, baju dia tidak dihapuskan. Sedangkan Siti Aisyah dihapuskan sehingga ini merupakan persoalan yang penting.

"Pada terdakwa Vietnam dijumpai racun VX dalam kukunya, sedangkan pada Siti Aisyah tidak ditemukan sehingga bukti tidak mencukupi kalau Siti Aisyah merupakan orang yang mengusap seseorang," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement