REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban mempertimbangkan gencatan senjata dengan pasukan Afghanistan. Hal itu dilakukan menyusul akan dirayakannya Idul Adha oleh Muslim di seluruh dunia.
Seorang petinggi Taliban mengatakan, terdapat beberapa negara Muslim dan pihak lain yang cukup dekat dengan kelompoknya menyarankan agar dilakukan gencatan senjata dengan pasukan Afghanistan.
"Teman-teman kami menasihati kami bahwa kami harus mengumumkan gencatan senjata (selama) empat hari untuk Idul Adha yang akan datang agar rakyat Afghanistan dapat secara damai merayakannya seperti yang mereka lakukan dua bulan lalu (saat Idul Fitri)," katanya.
Saat ditanya siapa yang dimaksud dengan teman-teman Taliban, dia mengatakan kelompoknya memiliki teman dan sekutu di berbagai belahan dunia.
Baca juga, Taliban Terima Gencatan Senjata Afghanistan.
Menurut dia, seperti saat Idul Fitri lalu, usulan gencatan senjata akan memunculkan pro dan kontra di kalangan anggota Taliban.
"Tapi pemimpin tertinggi kami Sheikh Haibatullah Akhunzada akan memainkan perannya dan akan mengumumkan gencatan senjata atau mungkin meminta anggota untuk melanjutkan perjuangannya," ujarnya.
Petinggi Taliban lainnya berharap pemimpin Taliban dapat mengumumkan gencatan senjata. Menurutnya hal itu penting guna memenangkan hati dan pikiran rakyat Afghanistan.
"Permintaan (gencatan senjata) untuk sepekan, tapi kepemimpinan kami mungkin mengumumkan empat hari gencatan senjata agar memungkinkan rakyat Afghanistan membeli hewan kurban dan merayakan Idul Adha di lingkungan yang damai," ucapnya.
Usulan gencatan senjata itu akan dirundingkan terlebih dulu di internal Taliban. Pengumuman tentang jadi atau tidaknya gencatan senjata akan dilakukan pada Rabu (15/8).
Pada 7 Juni lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk pertama kalinya mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban. Gencatan senjata berlaku hingga 20 Juni atau setelah umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri.