REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Caracas meminta kepolisian Peru untuk membantu menangkap dua warga Venezuela yang diduga terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Presiden Nicolas Maduro. Percobaan pembunuhan terhadap Presiden Maduro dilakukan pada awal bulan ini.
Venezuela menuding sejumlah politisi oposisi dan aktivis anti-Maduro sebagai dalang percobaan pembunuhan. Para pelaku menggunakan bom yang diikat dalam pesawat nir-awak saat Presiden Maduro sedang berpidato dalam sebuah parade militer.
Pada Selasa (14/8), dua pejabat tinggi militer Venezuela ditangkap karena diduga terlibat dalam insiden itu. Sejauh ini sudah 14 orang yang ditangkap, sementara yang lain masih menjadi buron di negara-negara tetangga seperti Kolombia dan Amerika Serikat, demikian keterangan otoritas setempat.
"Hari ini, kedutaan Peru di Caracas menerima permintaan Kementerian Luar Negeri Venezuela untuk menemukan dua orang yang menjadi buron otoritas negara tersebut, karena diduga terlibat dalam aksi 'serangan terhadap presiden Venezuela'," kata Kementerian Luar Negeri Peru.
Mereka menambahkan bahwa otoritas Veneuela telah menyerahkan informasi yang relevan kepada pihak Peru, yang akan langsung menangkap sang buron jika mereka memasuki Peru. Pihak oposisi mengatakan bahwa Maduro telah memanfaatkan insiden serangan terhadap dirinya untuk membungkam perlawanan di negara kaya minyak namun tengah menghadapai krisis ekonomi tersebut.
Maduro mengatakan bahwa negaranya tengah menjadi korban "perang ekonomi" yang diinisiasi oleh oposisi dengan bantuan Washington. Krisis ekonomi di Venezuela telah membuat ratusan ribu orang mengungsi ke sejumlah negara tetangga di kawasan Amerika Latin.