Senin 20 Aug 2018 16:43 WIB

Korsel Berterima Kasih ke Indonesia Satukan Atlet Dua Korea

Asian Games mempererat persahabatan dan perdamaian antara Korut dan Korsel.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Kontingen Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bersiap mengikuti Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (18/8).
Foto: Antara/Inasgoc/Fanny Octavianus
Kontingen Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bersiap mengikuti Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Utara dan Korea Selatan sepakat bersatu di bawah bendera Unifikasi Korea dalam sejumlah pertandingan di Asian Games 2018. Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon pun menyampaikan rasa terima kasihnya.

"Event Asian Games yang Indonesia, telah berhasil menjadikan event Asian Games ini sebagai perekat persahabatan dan perdamaian antara Korut dan Korsel," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/8).

Tim gabungan Korea itu bermain untuk tiga cabang olahraga, yakni basket, dayung, dan kano. Menurut Retno, PM Korsel juga mengapresiasi upacara pembukaan Asian Games 2018 yang dinilainya sangat impresif dan berhasil.

"Dari Asian Games itu, paling tidak dua hal yang disorot secara khusus oleh PM Korsel, yaitu mengenai pembukaan yang dinilai oleh PM Korsel sangat impresif dan berhasil," ujarnya.

Retno juga mengatakan, PM Korsel sempat menyampaikan rasa dukacita terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok. "Beliau menyampaikan, berdukacita dan simpati yang dalam terhadap bencana yang ada di Lombok, itu di pembukaan saja," katanya.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Lee Nak-yeon juga menyinggung masalah di Semenanjung Korea. Menurut Retno, Lee Nak-yeon mengapresiasi komitmen dan konsistensi Indonesia dalam mendukung perdamaian dan stabilitas, serta proses denukrilisasi.

"Beliau sampaikan tidak banyak negara yang konsisten sampaikan pesan positif, dan Indonesia adalah pihak konsisten yang mendukung, berkontribusi, menciptakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Menlu.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan PM Korsel juga menyinggung masalah kondisi perekonomian dunia yang tak menentu. Hal itu seperti terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Karena itu, kata Retno, Korsel dan Indonesia sepakat untuk menguatkan kerja sama ekonomi.

"Kita sedang negosiasikan RCEP dan kedua pemimpin berharap RCEP ini dapat segera diselesaikan negosiasinya. Karena kalau selesai, pesan kuat akan keluar bahwa integrasi ekonomi Asia berjalan baik," ujar dia.

Sementara itu, dalam sambutan pertemuan bilateral dengan PM Korsel, Jokowi berharap ajang Asian Games ini dapat mempererat persahabatan masyarakat Korea Selatan dan Korea Utara, serta masyarakat di Asia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement