Rabu 22 Aug 2018 07:25 WIB

Gempa 7,3 SR Guncang Pesisir Pantai Timur Venezuela

Belum ada laporan langsung korban akibat gempa itu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Israr Itah
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Gempa berkekuatan 7,3 skala richter (SR) menghantam pesisir pantai timur Venezuela pada Selasa (21/8) waktu setempat. Gempa di Kota Carupano yang ditempati para nelayan itu mengguncang bangunan hingga ke Ibu Kota Caracas, Kolombia, dan juga terasa hingga negara-negara di Kepulauan Karibia.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Nestor Reverol melalui media sosial mengatakan, belum ada laporan langsung korban akibat gempa itu. Namun, ia tetap khawatir dan mengimbau masyarakat yang terkena gempa menghubungi keluarga mereka melalui saluran telepon.

"Bagi keluarga yang keluarganya berada dekat dengan pusat gempa, diharapkan menghubungi mereka, tanyakan keadaan mereka. Pemerintah berjuang mencari tahu apa ada korban atau tidak," ujar Mendagri Reverol dikutip Reuters.

Pusat Tsunami Pasifik AS melaporkan adanya tsunami di Carupano. Tapi tinggi gelombangnya tidak akan sampai memberikan kerusakan.

Penduduk di pantai yang terkenal indah itu mengungkapkan, gempa mengejutkan penduduk sekitar. Getaran yang cukup kuat membuat penduduk mual dan menyebabkan lampu-lampu di rumah bergoyang cepat sehingga warga berhamburan ke jalan.

"Saya hampir terlelap ketika menonton berita di TV, dan tiba-tiba saya merasakan kasur saya bergoyang seolah-olah saya berada di air," ujar seorang dokter di Cumana, Elia Sanches.

 

Warga lain di Cumana, Rosymer Rodriguez mengatakan, belum ada kerusakan di wilayah itu. Namun, kekhawatiran masih menyelimuti warga yang masih berada di luar bangunan.

 

"Masih banyak orang di jalan. Adaa yang mengemasi tas takut adanya gempa susulan," kata dia.

 

Gempa juga dirasakan di ibukota Caracas. Penduduk bergegas keluar dari gedung perkantoran. Gempa juga terasa di negara-negara pulau terdekat seperti Trinidad dan Tobago, dan St Lucia, ke barat dan utara. Warga di Trinidad dan Tobago berbagi video online yang menunjukkan beberapa kerusakan pada bangunan.

 

Ahli geofisika USGS Jessica Turner mengatakan, kedalaman gempa, 76,5 mil (123 km) di bawah permukaan, akan meredam beberapa guncangan tetapi tidak cukup untuk mencegah kerusakan.

 

“Gempa berkekuatan 7,3 akan menyebabkan beberapa kerusakan terutama karena di daerah ini, struktur rentan. Bumi mampu menyerap sebagian energi, tetapi 7,3 gempa menghasilkan banyak energi,” katanya melalui telepon.

 

Gempa terjadi bertepatan dengan lumpuhnya ekonomi di negara kaya minyak itu. Obat-obatan dalam masa rumpang dan rumah sakit hampir banyak yang tidak berfungsi serta kekurangan bahan pokok seperti ayam dan susu terjadi di negara itu.

 

Kendati demikian, belum ada tanggapan dari perusahaan minyak negara PDVSA terkait krisis ekonomi di negaranya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement