Kamis 23 Aug 2018 11:28 WIB

Menlu Retno Ungkap Romantisme Penyatuan Korea Asian Games

Indonesia akan terus mendorong perdamaian di Semenanjung Korea.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Kontingen Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bersiap mengikuti Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (18/8).
Foto: Antara Foto
Kontingen Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bersiap mengikuti Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, menjadi pembicara kunci di Kongres Pancasila X yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan apresiasi dunia atas keberhasilan Indonesia menebarkan perdamaian di Asian Games.

"Indonesia mendapat apresiasi karena Asian Games telah menjadi perekat dan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara," kata Retno di Balai Senat UGM, Kamis (23/8). Bagaimana tidak, Indonesia berhasil membuat Korsel dan Korut mengirimkan satu kontingen gabungan. Kontingen gabungan yang berjumlah tidak kurang 50 atlet itu, sukses menarik decak kagum dunia internasional.

Apresiasi turut diungkapkan Perdana Menteri Korea Selatan dan Deputi Perdana Menteri Korea Utara. Indonesia, lanjut Retno, dinilai begitu konsisten terus mendorong perdamaian di Semenanjung Korea.

"Mereka mengapresiasi Indonesia karena telah memberikan kesempatan tampil sebagai satu tim gabungan," ujar Retno.

Retno menekankan, Semenanjung Korea harus menjadi semenanjung yang damai, stabil, dan bebas dari senjata. Karenanya, Retno menegaskan sikap Indonesia yang akan secara konsisten menyampaikan itu.

Retno mengungkapkan, saat Indonesia bertugas sebagai tuan rumah Asian Games 2018, ada tekad yang sudah bulat agar gelaran ini tidak jadi sekadar ajang olahraga negara-negara Asia. "Selain sebagai perhelatan olah raga, kita ingin memberikan satu environment, satu lingkungan yang baik, untuk mempertebal confidence building measure antara utara dan selatan, dan itu kemarin terwujud dari defile," ujar Retno.

Selain itu, terwujudnya tekad Indonesia melahirkan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara, terlihat saat mereka berlaga di tiga cabang olah raga di Asian Games. Sebab, mereka tampil sebagai satu kesatuan.

Bahkan, itu ditampilkan lagi ketika defile Korea Utara dan Korea Selatan. Utamanya, saat Perdana Menteri Korsel Nee Nak-Yon dan Deputi Perdana Menteri Korut Ri Ryong Nam, berdiri dan bergandengan tangan.

"Itu merupakan sesuatu yang sangat membanggakan kita. Asian Games menjadi perekat persahabatan bagi mereka," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement