Jumat 24 Aug 2018 07:00 WIB

Pompeo akan ke Korut Bersama Utusan Khusus Baru

Kunjungan dijadwalkan dilakukan pekan ini.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Kamis (23/8) menunjuk petinggi Ford Motor Co, Stephen Biegun, sebagai utusan khusus AS untuk Korea Utara (Korut). Dia dan mengatakan keduanya akan berkunjung ke Korut pada pekan depan.

Kunjungan itu untuk membujuk Korut menghentikan program persenjataan nuklirnya. "Steve akan mengarahkan kebijakan AS menyangkut Korut dan memimpin upaya kami mencapai tujuan Presiden Trump Korut akan menghapuskan senjata nuklir seperti yang disetujui Kim Jong-un," kata Pompeo kepada wartawan di Departemen Luar Negeri AS, merujuk pada pemimpin Korut.

"Saya dan dia akan berkunjung ke Korut pada pekan depan untuk membuat kemajuan diplomatik lebih lanjut guna mencapai tujuan kami," kata Pompeo.

Kunjungan Pompeo pekan depan akan menjadi lawatan keempatnya tahun ini dengan misi untuk membujuk Korut menghentikan program senjata nuklir, yang mengancam Amerika Serikat. Kunjungan tersebut juga akan menjadi yang kedua kalinya sejak pertemuan puncak terjadi antara Presiden AS Donald Trump dan Kim.

Soal keadaan menyangkut Korut, Biegun mengatakan masalah tersebut sangat sulit dan akan susah sekali untuk diselesaikan. Namun, Biegun menambahkan Trump telah membuka jalan dan kesempatan itu harus ditangkap guna memastikan rakyat Korut akan menikmati masa depan yang damai.

Biegun menjabat sebagai wakil presiden Ford Motor Co. urusan pemerintah internasional selama 14 tahun. Perusahaan itu pada Kamis mengumumkan Biegun sudah pensiun.

Sebelum bergabung dengan Ford, Biegun pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional bagi Pemimpin Mayoritas Senat Republik, Bill Frist. Sebelum itu, ia bekerja di Gedung Putih dari 2001 hingga 2003 pada masa kepemimpinan George W Bush sebagai sekretaris eksekutif Dewan Keamanan Nasional. Ia juga pernah menjadi anggota staf senior penasihat keamanan nasional Bush, Condoleeza Rice.

Namanya, beredar pada awal tahun ini di antara daftar calon pengganti penasihat keamanan nasional Trump, HR McMaster, yang pada akhirnya dipegang John Bolton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement