Sabtu 25 Aug 2018 08:48 WIB

AS Potong Bantuan untuk Palestina 200 Juta Dolar AS

AS berencana memberikan bantuan kepada Palestina sebesar 251 juta dolar.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel
Foto: Mina News
Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --– Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) telah memotong lebih dari 200 juta dolar AS untuk bantuan ekonomi untuk Palestina. Langkah tersebut secara drastis mengurangi kontribusi kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kepada Aljazirah, seorang pejabat senior AS, Jumat (24/8) mengatakan, Presiden Donald Trump telah memerintahkan Departemen Luar Negeri AS agar mengalihkan pendanaan program-program di Tepi Barat ke proyek prioritas tinggi di tempat lain yang belum ditentukan. Keputusan tersebut diambil karena adanya tantangan yang dihadapi komunitas internasional dalam memberikan bantuan di Gaza. Ia mengklaim Hamas telah membahayakan kehidupan warga Gaza dan memperburuk situasi kemanusiaan dan ekonomi yang sudah mengerikan.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) secara cepat mengecam langkah AS. PLO menyebut AS telah melakukan pemerasan murahan sebagai alat politik. Warga Palestina dan pemimpinnya tidak akan diintimidasi dan tidak akan menyerah. 

"Hak-hak rakyat Palestina tidak untuk dijual," kata anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi.

Hanan menegaskan, tidak ada kejayaan dalam penindasan yang dilakukan terus-menerus serta menghukum orang-orang yang berada di bawah pendudukan. Pemerintahan AS telah menunjukkan kejahatan persekongkolan dengan pendudukan Israel dan pencurian tanah dan sumber daya. 

“Lalu, sekarang melakukan kekejaman ekonomi dengan menghukum para korban Palestina dari pekerjaan ini,” katanya.

Keputusan pemotongan pendanaan Palestina datang di tengah krisis kemanusiaan yang parah di Jalur Gaza. Lebih dari 160 warga Palestina memprotes hak mereka untuk kembali ke daerah dimana mereka diusir paksa sejak 1948. Demonstrasi terjadi selama berminggu-minggu di dekat pagar Israel.

Para pejabat di Jalur Gaza, yang dikendalikan Hamas sejak 2007 telah mengecam AS atas dukungannya kepada Israel. Hamas menyatakan bahwa gedung putih telah lama kehilangan kredibilitas regionalnya.

Sebelumnya, AS telah merencanakan untuk memberikan bantuan kepada Palestina sebesar 251 juta dolar AS untuk tata pemerintahan yang baik, kesehatan, pendidikan dan pendanaan untuk masyarakat sipil dalam tahun anggaran 2018. Sementara itu, Washington memberi Israel bantuan militer tahunan sebesar  3,1 miliar dolar AS. Tahun depan, angka itu akan meningkat menjadi 3,8 miliar dolar AS.  

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement