REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Paus Fransiskus memanjatkan doa bagi para korban kekerasan seksual di Gereja Katolik beberapa tahun terakhir. Paus mengungkapkan rasa sakit dan malu atas kegagalan otoritas gereja untuk menangani skandal tersebut.
Paus Fransiskus duduk dalam kontemplasi penuh doa di dalam katedral Dublin, Irlandia, dengan lilin yang diterangi cahaya abadi. Dalam pidato di Dublin Castle, dia juga berharap masalah yang masih menghambat rekonsiliasi di Irlandia Utara dapat segera diatasi.
"Berkenaan dengan yang paling rentan, saya mengakui skandal besar di Irlandia terkait pelecehan anak muda oleh anggota gereja yang bertanggung jawab atas perlindungan dan pendidikan mereka," kata Paus seperti dikutip dari BT News, Ahad (26/8). "Kegagalan otoritas gerejawi (para uskup, atasan agama, pastor, dan lainnya) telah benar-benar menimbulkan kemarahan dan tetap menjadi sumber rasa sakit dan malu bagi komunitas Katolik," kata dia lagi.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar berharap kunjungan Paus menandai 'babak baru' dalam hubungan Irlandia dengan Gereja Katolik. Sebelumnya, Vatikan menyatakan, Paus Fransiskus akan bertemu dengan warga Irlandia yang menjadi korban kejahatan seksual para pastor. Skandal seks yang terjadi baru-baru ini telah membuat kredibilitas gereja terpuruk dalam 15 tahun terakhir.
Paus yang menghadapi krisis pelecehan seksual di sejumlah negara tak disangka menulis sebuah surat 2.000 kata kepada umat Katolik. Ia mengutuk kejahatan pelecehan seksual oleh para pastor yang juga telah menutup-nutupinya. Dia menuntut pertanggungjawaban dalam menanggapi wahyu-wahyu baru di Pennsylvania di Amerika Serikat selama beberapa dekade karena kesalahan para pastor.