REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin milisi ISIS Afghanistan Abu Saad Erhabi, tewas dalam serangan di tempat persembunyiannya di Provinsi Nangarhar pada Sabtu (25/8) malam waktu setempat. Sebanyak 10 anggota ISIS lainnya turut tewas dalam serangan tersebut.

Direktorat Keamanan Nasional di Kabul mengatakan, militer Afghanistan, dengan dukungan pasukan asing, menggelar operasi gabungan darat serta udara ke tempat Abu Saad Erhabi. Dalam serangan gabungan itu, militer Afghanistan tidak hanya menewaskan Erhabi dan 10 milisi lainnya, tetapi juga menyita sejumlah besar senjata berat serta amunisi.

Kantor berita milik ISIS, Amaq, belum memberikan keterangan atau komentar mengenai tewasnya Abu Saad Erhabi. NATO, selaku pihak yang melatih dan memberi saran kepada pasukan Afghanistan juga belum berkomentar tentang peristiwa tersebut.

Erhabi merupakan pemimpin ISIS keempat di Afghanistan. Kelompok yang dipimpinnya telah membangun benteng pertahanan di Nangarhar. Kelompok ISIS yang dipimpin Erhabi menjadi salah satu kelompok milisi paling berbahaya di Afghanistan.

Afiliasi lokal ISIS di Afghanistan, yang dikenal dengan ISIS-Khorasan (ISIS-K), telah akti di negara itu sejak 2015. Mereka memerangi Taliban serta pasukan Afghanistan dan Amerika Serikat (AS). Lebih dari 150 milisi ISIS menyerah kepada pasukan keamanan Afghanistan bulan ini di provinsi barat laut Jawzan.

Jumlah pasti anggota ISIS di Afghanistan masih sulit diketahui. Namun militer AS memperkirakan masih terdapat sekitar 2.000 anggota ISIS di negara tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika