REPUBLIKA.CO.ID, JACKSONVILLE -- Otoritas berwenang Florida melaporkan pelaku penembakan pada turnamen video game ikut bertanding untuk mendapatkan uang agar bisa kuliah.
Pria asal California akhirnya bunuh diri setelah menembakan peluru ke arah para pemain game yang tengah bertanding karena diduga kesal mengalami kekalahan.
David Katz (24 tahun) dari Baltimore juga melukai 10 lainnya pada Ahad (26/8) waktu setempat di Pizzeria Bar yang menjadi tuan rumah turnamen game online 'Madden NFL 19'.
Katz berada di antara sekitar 130 pemain yang mengikuti pertandingan live streaming di sebuah restoran di Jacksonville. Catatan pengadilan di Maryland setelah ditinjau Associated Press (AP) menunjukkan, Katz sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit karena gangguan kejiawaan atau stres.
Baca juga, 4 Orang Tewas di Turnamen Video Game.
Dia merupakan korban perceraian dari orang tuanya, sehingga sebagai seorang remaja ia pernah dua kali dirawat di rumah sakit pada fasilitas psikiatri dan diresepkan obat antipsikotik dan antidepresan.
Sheriff Jacksonville Mike Williams dalam konferensi pers mengatakan, Katz membawa dua pistol, termasuk satu yang dilengkapi dengan penglihatan laser, ke tempat turnamen. Namun, hanya menembak satu dari mereka menggunakan pistol leser itu.
Berdasarkan rekaman pengawasan restoran di Jacksonville, Katz adalah satu-satunya penembak, tetapi motifnya masih belum diketahui.
"Tersangka jelas menargetkan gamer lain yang berada di ruang belakang," kata Williams. "Tersangka berjalan melewati pelanggan yang berada di bagian lain dan memusatkan perhatiannya pada para gamer," tambahnya.
Penyelidikan mengungkapkan, Katz membeli dua senjata di Baltimore pada sebulan terakhir. Namun Williams mengatakan, tidak ada indikasi, pemuda itu merencanakan penembakan sesama lawan tanding video game pada Ahad kemarin.
Sepuluh orang dinyatakan terluka akibat tembakan yang dilontarkan Katz. Hingga kini, mereka dilaporkan berangsur pulih. Pemain video game, Chris 'Dubby' McFarland dirawat di rumah sakit akibat peluru menyerempet kepalanya. Dia juga memberikan kabar melalui akun Twitter-nya. "Saya merasa baik-baik saja sekarang di rumah sakit, hanya goresan di kepala saya. Kejadian ini traumtais dan memilukan," tulis dia di Twitter.
Sherrif Williams mengidentifikasi korban tewas atas nama Elia Clayton (22 tahun) dari Woodland Hills, California dan Robertson (28 tahun) dari Giles, Virginia Barat.
Sepupu dari Clayton, Brandi Pettijohn, mengatakan, keluarganya sangat hancur atas kejadian ini. Menurutnya penembakan tersebut tidak masuk akal.
Dia menggambarkan, Clayton adalah seorang remaja yang baik dan damai sampai tidak pernah bertengkar. "Dia mencintai sepak bola, dan dari semua videogame yang bisa dia mainkan, dia konsisten dan menguasai 'Madden," kata Pettijohn.
“Dia telah membuat kehidupan yang baik, dia menyimpan penghasilannya dari pertandingan game yang diikuti sehingga dia bisa kuliah di perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikannya," tambahnya seperti dikutip AP Selasa (28/8).