Selasa 28 Aug 2018 20:01 WIB

Rusia Gelar Latihan Militer Terbesar Bersama Cina

Pelatihan akan diikuti oleh 300 ribu prajuri dan 1.000 pesawat militer.

Militer Rusia (ilustrasi)
Foto: EPA/Yuri Kochetkova
Militer Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan menggelar pelatihan perang terbesar dalam hampir empat puluh tahun terakhir pada bulan depan. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu kepada sejumlah kantor berita Rusia, Selasa (28/8).

Pelatihan militer besar-besaran itu juga akan melibatkan tentara Cina dan Mongolia. Pelatihan perang tersebut dinamakan Vostok-2018 (Timur-2018) dan akan dilangsungkan di wilayah-wilayah militer tengah dan timur Rusia.

"Pelatihan akan diikuti hampir 300 ribu prajurit, lebih dari 1.000 pesawat militer, dua armada Angkatan Laut Rusia serta seluruh unit Angkatan Udara," kata laporan kantor-kantor berita yang mengutip pernyataan Shoigu.

Pelatihan perang tersebut akan berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat antara negara-negara Barat dan Rusia. Moskow khawatir soal pengembangan persekutuan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sisi barat. Rusia menilai hal tersebut tidak bisa dibenarkan.

Baca juga, Putin: Militer Rusia akan Tetap di Suriah.

NATO telah meningkatkan kekuatan di wilayah Eropa Tmur untuk mencegah kemungkinan Rusia melancarkan aksi militer setelah Moskow mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 serta mendukung pemberontakan pro-Rusia di Ukraina Timur.

Pelatihan perang yang akan berlangsung dari 11 September hingga 15 September itu mungkin menjengkelkan Jepang. Jepang sudah menyampaikan keluhan mengenai keadaan tersebut yang dikatakannya sebagai pembangunan militer Rusia di kawasan Timur Jauh.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dijadwalkan menghadiri sebuah forum ekonomi di Vladivostok pada saat yang sama.

Shoigu mengatakan kepada kantor-kantor berita, pelatihan perang tersebut merupakan yang terbesar sejak eras Soviet yang dinamakan Zapad-81 (Barat-81), pada 1981.

"Dalam beberapa hal, pelatihan perang (Vostok-2018, red) akan mengulang aspek-aspek Zapad-81, tapi dengan skala yang lebih besar," kata Shoigu kepada para wartawan ketika ia mengunjungi Kabupaten Khakassia, Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengatakan bahwa kesatuan-kesatuan militer China dan Mongolia juga akan ambil bagian dalam pelatihan perang tersebut.

Juru bicara NATO Dylan White mengatakan Rusia pada Mei telah mengabarkan persekutuan itu soal rencana pelatihan perang itu dan NATO berencana memantaunya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement