REPUBLIKA.CO.ID, WIESBADEN -- Warga Wiesbaden di barat daya Jerman dibuat bingung dan terkejut dengan berdirinya patung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (27/8) lalu. Monumen setinggi empat meter itu beridiri di alun-alun kota Platz der Deutschen Einheit (German Unity Square).
Warga keheranan akan alasan dipasangnya patung Erdogan di tengah-tengah lingkungan tinggal mereka. Patung berdiri kokoh dengan tangan kanan Erdogan mengepal ke langit dengan jari telunjuk yang mengacung merujuk sesuatu.
Pose tersebut seakan mengingatkan pada patung terkenal mantan diktator Irak Saddam Hussein. Irak pada akhirnya tak bisa membendung invasi Amerika Serikat (AS) pada 2003 lalu.
Rasa penasaran yang menempati pikiran masyarakat akhirnya terjawab. Patung ternyata didirikan sebagai bagian dari instalasi seni yang diadakan oleh Wiesbaden Biennale for Contemporary Art. Patung ternyata juga didirikan tanpa sepengetahuan pemerintah ata otoritas setempat. Pameran seni tahun ini mengambil tema 'berita buruk'.
"Kami telah menerima banyak telepon dari warga yang kebingungan, mereka tidak tahu kalau itu merupakan bagian dari Biennale," kata Juru Bicara Pemerintah Wiesbaden seperti diwartakan kantor berita Jerman Deutsche Welle, Rabu (29/8).
Baca juga, Usai Berjuma Erdogan Oezil-Guendogan Temui Presiden Jerman.
Sedangkan menurut pemberitaan media massa lokal, pemerintah setempat sebenarnya telah mengeluarkan izin pendirian patung tersebut. Hanya saja mereka tidak mengetahui bentuk atau rupa atau sosok yang akan dimonumenkan.
Keberadaan patung jelas menuai kontorversi di tengah masyarakat majemuk di sekitar lokasi terlebih warga keturunan Kurdi. Tidak sedikit warga keturunan Jerman-Turki yang menyempatkan diri mengabadikan gambar bersama monumen tersebut. Kendati, beberapa warga mencorat-coret patung tersebut dengan sumpah serapah.
Otoritas setempat kemudian menegaskan tidak bisa menjamin keamanan keberadaan patung tersebut. Monumen pada akhirnya dibongkar pada Rabu (28/8) malam menggunakan mobil pemadam kebakaran didampingi aparat kepolisian.
"Dengan persetujuan dengan polisi negara bagian, Wali Kota Sven Gerich memutuskan untuk memindahkan patung tersebut karena pihak keamanan tak bisa lagi memberikan jaminan," tulis pemerintahan kota setempat lewat akun resmi di Twitter.
Seperti dikutip the Guardian, patung itu disingkirkan karena memicu bentrokan antara pendukung dan penentang Erdogan.
Sementara, Presiden Recep Tayyip Erdogan rencananya akan datang ke Berlin pada September nanti. Banyak warga Jerman yang menolak kedatangan Erdogan mengingat gaya kepemimpinannya yang otoriter dan upaya untuk mempengaruhi dukungan politik di antara minoritas Turki yang besar di Jerman.