Ahad 02 Sep 2018 06:42 WIB

Soal Pemindahan Rudal, Iran Sebut Laporan Reuters Bohong

Laporan Reuters disebut bertujuan untuk merusak hubungan Irak dan Iran.

Rudal Iran
Rudal Iran

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran pada Sabtu (1/9) membantah berita Reuters bahwa Teheran memindahkan peluru kendali ke Irak. Laporan itu dinilai hanya bertujuan untuk merusak hubungan Iran dengan tetangganya.

"Berita bohong dan konyol semacam itu tidak memiliki tujuan selain merusak hubungan luar negeri Iran, terutama dengan negara tetangganya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Qassemi seperti dikutip IRNA.

Sumber Iran, Irak dan Barat mengatakan kepada Reuters bahwa Iran memindahkan dan memberikan peluru kendali balistik ke kubu Syiah di Irak. Iran disebut sedang mengembangkan kemampuan membangun lebih banyak di sana.

"Berita ini semata-mata untuk menciptakan ketakutan di negara di kawasan itu," tambah Qassemi.

Baca juga, Iran Siagakan Rudal di Irak.

Sinyal bawah Iran mempersiapkan kebijakan lebih gencar mengenai peluru kendali di Irak akan memperburuk ketegangan Teheran dengan Washington. Hubungan kedua negara memanas akibat keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir pada 2015 dengan kekuatan dunia.

Sikap AS diprotes Prancis, Jerman dan Inggris serta tiga penandatangan kesepakatan nuklir. Mereka mereka mencoba menyelamatkan perjanjian tersebut meskipun Amerika Serikat menerapkan hukuman baru terhadap Teheran.

Menurut tiga pejabat Iran, dua sumber Irak dan dua sumber Barat, Iran mengirimkan peluru kendali balistik jarak pendek ke sekutunya di Irak dalam beberapa bulan belakangan. Lima dari pejabat itu menyatakan negara tersebut membantu kelompok itu membuat senjata tersebut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement