REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada era kekinian, kakek-nenek tidak selalu dalam posisi sebagai pemberi wejangan kepada para cucu. Justru, mereka banyak belajar dari para cucu, termasuk mengenai cara mengoperasikan gawai dan seluk-beluk teknologi modern.
Program Disney On Ice menggagas survei yang bertema "Peran Penting Kakek-Nenek" di Inggris. Studi tersebut menemukan, sebanyak 76 persen lansia mempelajari teknologi dari para cucu dan senang mendapat saran dari mereka.
Hal utama yang mereka pelajari tentu saja mengenai cara menggunakan ponsel pintar. Kakek-nenek juga belajar mengakses media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube, serta layanan TV on-demand.
Tidak sampai di situ saja, mereka pun minta diajari cucu supaya bisa memahami sejumlah tagar di media sosial. Kakek-nenek juga belajar menggunakan emoji dalam percakapan virtual atau sekadar tahu bahasa slang yang beredar.
Sekitar 79 persen responden mengatakan, belajar teknologi dari cucu membuat mereka merasa lebih muda. Menurut 67 persen peserta survei, menghabiskan waktu bersama cucu jauh lebih menyenangkan dibandingkan saat mereka menghabiskan waktu bersama kakek-nenek dahulu.
Namun, tetap ada tradisi di mana kakek-nenek mentransfer pengetahuan kepada cucu. Sebagai ganti belajar teknologi, kakek-nenek memberi tahu cara berkebun, menghargai orang yang lebih tua, bersikap baik, dan pentingnya mencoba hal-hal baru kepada para cucu.
"Hubungan antara kakek-nenek dengan cucu mereka sangat istimewa. Kebanyakan orang tua mengandalkan mereka untuk mengasuh anak sehingga anak menghabiskan banyak waktu dengan kakek-nenek," kata juru bicara studi, Claire Ballard, dikutip dari laman Independent.