Selasa 04 Sep 2018 21:53 WIB

Jerman Desak Ada Pencegahan Bencana Kemanusiaan di Idlib

Idlib menjadi satu-satunya wilayah yang masih berada di luar kontrol Suriah.

Seorang anak yang keluar dari tempat pengungsian yang tidak layak di Idlib, Suriah
Foto: The Guardian
Seorang anak yang keluar dari tempat pengungsian yang tidak layak di Idlib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman mendesak masyarakat internasional agar bertindak untuk mencegah bencana kemanusiaan di Provinsi Idlib, Suriah. Idlib yang berada di dekat perbatasan Turki, adalah tempat tinggal lebih dari tiga juta orang Suriah.

Banyak di antara mereka menyelamatkan diri dari kota lain yang diserang oleh pasukan Pemerintah Presiden Bashar al-Assad. "Kami akan melakukan apa saja untuk mencegah bencana kemanusiaan di Idlib," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dalam taklimat di Berlin pada Senin (3/9).

Dia mengatakan kekerasan di Idlib akan menjadi salah satu topik selama kunjungannya ke Turki pada Rabu dan Kamis. Ia juga memperingatkan bahwa peningkatan aksi militer akan sangat merusak upaya yang sedang berlangsung bagi penyelesaian politik buat perang saudara tujuh-tahun di Suriah.

Idlib merupakan wilayah yang hendak direbut kembali oleh Suriah dengan bantuan sekutunya, yakni Rusia dan Iran. Saat ini, Idlib masih dikuasai milisi pemberontak yang menentang pemerintahan Bashar al-Assad. Idlib menjadi satu-satunya wilayah yang masih berada di luar kontrol Pemerintah Suriah.

Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Pemerintah Suriah agar tidak melancarkan serangan sembarangan ke Idlib. Sebab menurutnya, serangan tersebut berpotensi menciptakan krisis kemanusiaan baru di Suriah.

"Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak boleh sembarangan menyerang Provinsi Idlib. Rusia dan Iran akan membuat kesalahan kemanusiaan besar untuk mengambil bagian dalam potensi tragedi kemanusiaan ini," ujar Trump.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement