Rabu 05 Sep 2018 13:16 WIB

Negara Amerika Latin Dorong Bantuan untuk Rakyat Venezuela

11 negara Amerika Latin menandatangani deklarasi di ibu kota Ekuador, Quito.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Ikustrasi krisis Venezuela.
Foto: Reuters
Ikustrasi krisis Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Sebanyak 11 negara Amerika Latin menandatangani sebuah deklarasi di ibu kota Ekuador, Quito, Selasa (5/9). Mereka menyerukan peningkatan bantuan untuk ribuan imigran Venezuela.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini menyebut bahwa eksodus Venezuela telah memasuki masa krisis.

Deklarasi ditandatangani oleh pejabat dari Argentina, Brasil, Ekuador, Kosta Rika, Kolombia, Cile, Meksiko, Panama, Paraguay, Peru dan Uruguay. Dukungan juga diharapkan berasal dari PBB dan organisasi internasional khusus lainnya.

Wakil Menteri Kemanusiaan Ekuador, Santiago Chavez, mengatakan saat ini sedang dilakukan upaya untuk mencari bantuan dari organisasi multilateral regional. "Delegasi masih bekerja untuk menentukan secara tepat berapa banyak bantuan yang akan mereka minta," kata Chavez.

Menurutnya, angka itu akan bergantung pada jumlah warga Venezuela yang tiba di masing-masing negara.

Pernyataan itu juga mendesak pemerintah Presiden Nicolas Maduro untuk memastikan bahwa warga memiliki kartu identitas dan dokumen perjalanan untuk menyeberang perbatasan dengan bebas.

Menurut paniti, Venezuela tidak hadir dalam pertemuan di Ekuador meskipun diundang.

Sejak 2015, lebih dari 1,6 juta orang Venezuela telah meninggalkan negara mereka.  90 persen tiba di negara-negara tetangga Amerika Selatan.

Maduro dan para pejabat tinggi Partai Sosialis  menolak jumlah data migrasi itu. Ia menyebut  peringatan itu  bermotif politik dan "berita palsu". Itu dimaksudkan untuk membenarkan intervensi asing dalam urusan negara.

Maduro mengatakan pada Senin malam, tidak lebih dari 600 ribu orang Venezuela telah beremigrasi dalam dua tahun terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement