REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Pada hari ini tahun 1836, Sam Houston terpilih sebagai presiden Republik Texas. Texas memperoleh kemerdekaannya dari Meksiko dalam pemberontakan terhadap militer.
Dilansir History, Rabu (5/9), Houston lahir di Virginia pada 1793. Ia pindah bersama keluarganya ke perdesaan Tennessee setelah kematian ayahnya. Saat remaja, Houston pergi meninggalkan keluarganya dan hidup selama beberapa tahun dengan suku Cherokee.
Cherokee adalah penduduk asli Amerika Serikat (AS). Mereka biasanya menetap di Amerika Tenggara termasuk negara bagian Georgia, Karolina utara dan Selatan.
Houston bertugas dalam Perang 1812. Ia kemudian diangkat oleh pemerintah AS untuk mengatur pemindahan Cherokee dari Tennessee ke Wilayah Arkansas. Dia lalu belajar hukum di Nashville. Dari 1823 hingga 1827 Houston menjabat sebagai anggota Kongres AS sebelum terpilih sebagai gubernur Tennessee pada 1827.
Pernikahan yang singkat dan gagal menyebabkan Houston mengundurkan diri dari jabatannya. Ia lalu hidup lagi dengan keluarga Cherokee. Houston lalu diadopsi secara resmi oleh suku Cherokee. Ia pergi ke Washington untuk memprotes perlakuan pemerintah terhadap penduduk asli Amerika.
Pada 1832, Presiden Andrew Jackson mengirimnya ke Texas (saat itu sebuah provinsi Meksiko) untuk merundingkan perjanjian dengan penduduk asli Amerika setempat dalam melindungi pedagang perbatasan. Houston tiba di Texas saat meningkatnya ketegangan antara pemukim AS dan pemerintah Meksiko. Ia segera muncul sebagai pemimpin di antara para pemukim.
Pada 1835, orang-orang Texas membentuk pemerintahan sementara, yang mengeluarkan deklarasi kemerdekaan dari Meksiko tahun berikutnya. Saat itu, Houston ditunjuk sebagai komandan militer tentara Texas.
Pemberontakan yang ia lakukan mengalami kekalahan telak di Alamo pada awal 1836. Namun, Houston segera mampu mengubah keadaan. Pada 21 April, ia memimpin sekitar 800 orang Texas melawan 1.500 prajurit Meksiko di bawah Jenderal Antonio Lopez de Santa Anna di Sungai San Jacinto. Hal itu menjadi kekalahan yang mengejutkan bagi militer Meksiko.
Santa Anna ditangkap dan dibawa ke Houston. Ia dipaksa menandatangani gencatan senjata yang akan memberi Texas kebebasan. Setelah menerima perawatan medis untuk luka perangnya di New Orleans, Houston kembali memenangkan pemilihan sebagai presiden Republik Texas pada lima September.
"Texas akan kembali mengangkat kepalanya dan berdiri di antara bangsa-bangsa. Itu seharusnya yang terjadi. Tidak ada negara di dunia ini dapat membandingkannya dengan keuntungan yang terjadi," kata Houston dalam pidato kemenangannya.
Houston menjabat sebagai presiden republik hingga 1838. Ia lalu menjabat lagi dari 1841 hingga 1844. Meskipun ada rencana untuk pensiun, Houston membantu Texas masuk ke AS pada 1845 dan terpilih sebagai salah satu dari dua senator pertama negara bagian itu. Dia menjabat tiga periode di Senat dan memenangkan pemilihan gubernur Texas pada 1859. Houston digulingkan pada Maret 1861 setelah menolak untuk bersumpah setia kepada Konfederasi. Dia meninggal karena pneumonia pada 1863.