REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Selasa (4/9) mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Suriah mengenai penurunan bencana kemanusiaan dalam serangan yang mungkin dilancarkan di Idlib.
Pembicaraan diselenggarakan selama kunjungan Zarif ke Ibu Kota Suriah, Damaskus. "Dipusatkan pada penghapusan kelompok teror dari Idlib," kata Zarif, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Ia menambahkan, kedua pihak menyoroti perlunya memperkecil korban manusia dari operasi militer itu. Karena itu, berbagai upaya mesti dilancarkan guna mencegah setiap kerugian di pihak warga sipil Suriah saat pembersihan Idlib dari kelompok teror,
Zarif mengunjungi Damaskus sebagai bagian dari diplomasi ulang-alik guna menyelesaikan masalah di Provinsi Idlib yang menjadi basis kubu utama terakhir gerilyawan di Suriah.
Baca juga, Erdogan Seru Putin Agar Hentikan Serangan di Idlib.
Diplomat senior Iran itu mengatakan gerilyawan Komite Pembebasan Levant, atau Front An-Nusra yang memiliki hubungan dengan Alqaidah harus "dibersihkan" dari Idlib.
Kunjungannya dilakukan sebelum pertemuan puncak yang direncanakan diselenggarakan pada Jumat di Teheran. Pertemuan ini akan dihadiri oleh Presiden Iran, Turki dan Rusia. Mereka direncanakan membahas situasi Suriah, terutama di Idlib.
Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Suriah dan Rusia agar tidak melancarkan serangan "kejam" terhadap gerilyawan di Idlib, dan Gedung Putih pada Selasa. AS berikrar akan melancarkan reaksi cepat jika tentara Suriah menggunakan senjata kimia.