REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pasukan pertahanan udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi di Kota Najran. Pertahanan sipil Saudi pada Rabu (5/9) mengatakan peristiwa ini melukai 26 orang akibat terkena pecahan peluru.
Diantara korban luka ternasuk dua anak. Sebelas korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Televisi al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan di Twitter kelompok itu telah menyerang kamp Pengawal Nasional Saudi di kota perbatasan. Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi mengatakan, rudal yang diluncurkan dari provinsi Saada telah terdeteksi pada pukul delapan malam waktu setempat.
Houthi, yang mengontrol Yaman Sanaa dan sebagian besar wilayah barat negara itu, secara teratur menembakkan rudal ke selatan Arab Saudi dan terkadang mencoba membidik ibu kota Riyadh atau fasilitas perusahaan minyak negara Aramco.
Menurut koalisi, sebagian besar rudal telah dihadang oleh militer Saudi. Setidaknya 112 warga sipil telah tewas dalam serangan seperti itu sejak 2015.
Arab Saudi memimpin aliansi yang didukung Barat untuk mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. Hadi gulingkan dari ibukota Sanaa oleh Houthi pada 2015.
Utusan PBB Martin Griffiths mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa putaran perdamaian pertama dalam perang yang terjadi selama tiga tahun di Yamanbertujuan untuk membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang bertikai.