Kamis 06 Sep 2018 22:44 WIB

Hokkaido Diguncang Gempa, Ratusan Korban Berjatuhan

Sebanyak 9 orang dilaporkan tewas dan 300 orang cedera.

Red: Nur Aini
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,HOKKAIDO -- Sembilan orang dikonfirmasi tewas dan 300 orang lagi cedera setelah gempa kuat mengguncang Prefektur Paling Utara Jepang, Hokkaido, Kamis dini hari (6/9) waktu setempat.

Sebanyak 30 orang masih belum ditemukan setelah gempa bumi tersebut. Hampir 2.000 orang mengungsi ke tempat penampungan darurat yang telah didirikan di lebih dari 400 lokasi, kata pemerintah setempat.

Gempa bumi kuat dengan kekuatan awal 6,7 pada Skala Richter, yang diukur berkekuatan maksimum tujuh pada skala kekuatan seismik Jepang, mengguncang prefektur paling utara Jepang itu pada pukul 03.08 waktu setempat Kamis. Jumlah korban jiwa dikhawatirkan bertambah, kata beberapa pejabat, karena banyak rumah tertimbun tanah longsor.

Hal yang menambah rumit upaya pertolongan, Perusahaan Tenaga Listrik Hokkaido menyatakan listrik padam di seluruh prefektur paling utara Jepang tersebut. Sebanyak 2,95 juta rumah tak memperoleh pasokan listrik. Perusahaan itu menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu satu pekan untuk sepenuhnya memulihkan pasokan listrik di daerah layanannya, demikian laporan Xinhua.

Selain itu, ratusan ribu rumah tangga dilaporkan tak memiliki pasokan air, kata perusahaan layanan umum lokal. Semua penerbangan telah dibatalkan di Bandar Udara New Chitose, Hokkaido, dan layanan kereta, termasuk layanan kereta peluru Shinkansen, layanan bus dan jalan raya telah dibekukan, kata operator lokal.

Kementerian Transportasi mengatakan di bandar udara, sebagian langit-langit runtuh di satu gedung terminal akibat guncangan. Air bocor serta listrik padam juga memaksa penutupan bandar udara tersebut.

Penutupan itu mengakibatkan lebih dari 200 penerbangan dibatalkan, kondisi yang mempengaruhi sebanyak 40 ribu penumpang. Akibat listrik padam, operasi bandar udara mengatakan tak dapat dipastikan kapan bandar udara tersebut dibuka kembali.

Polisi setempat mengatakan mereka telah menerima ratusan laporan mengenai orang yang cedera akibat gempa itu. Di Kota Kecil Atsuma serta Abira, 20 rumah rata dengan tanah setelah tanah longsor menimbun banyak wilayah di daerah tersebut.

Seluruh jajaran gunung di wilayah yang paling parah diguncang mengalami perubahan landskap akibat tanah longsor besar, kata media setempat. Lebih dari 1.300 sekolah umum di prefektur itu dipaksa tutup dan pelajar diberitahu agar tetap tinggal di rumah di tengah gempa susulan yang terus mengguncang, kata laporan lokal, yang mengutip Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Sapporo.

Kebakaran yang dikhawatirkan mematikan terjadi di satu komplek petrokimia di Muroran, demikian laporan media setempat. Namun, belakangan api dipadamkan oleh petugas pemadam.

Sebanyak 25 ribu personel dari Pasukan Bela-Diri Jepang telah dikirim ke daerah yang diguncang gempa untuk membantu operasi bantuan dan pertolongan atas permintaan gubernur Hokkaido. Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), guncangan utama terjadi Hokkaido Selatan pada pukul 03.08 waktu setempat Kamis pagi (01.08 WIB, Kamis), dengan pusat gempa berada pada 42,7 derajat Lintang Utara dan 142 derajat Bujur Timur dan pada kedalaman 40 kilometer.

Gempa bumi tersebut diukur berkekuatan maksimum tujuh pada skala kekuatan seismik Jepang. Sehingga menandai gempa bumi pertama di Hokkaido yang mencapai kekuatan tersebut sejak skala seismik diubah pada 1996, kata JMA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement