Ahad 09 Sep 2018 18:55 WIB

Indonesia Siap Berbagi Keahlian dengan Sudan

Indonesia dan Sudan sudah menjalin kerja sama di berbagai bidang.

Duta besar RI Khartoum, Rossalis R Adenan (kedua dari kanan) bersalaman dengan Menteri Kebudayaan Republik Sudan, Altayeb Hasan Badawi (kedua dari kiri) dalam Resepsi Diplomatik yang digelar KBRI Khartoum untuk memperingati HUT RI ke-73, Kamis, 6 September 2018.
Foto: Dokumentasi KBRI Khartoum
Duta besar RI Khartoum, Rossalis R Adenan (kedua dari kanan) bersalaman dengan Menteri Kebudayaan Republik Sudan, Altayeb Hasan Badawi (kedua dari kiri) dalam Resepsi Diplomatik yang digelar KBRI Khartoum untuk memperingati HUT RI ke-73, Kamis, 6 September 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, KHATROUM -- Duta besar RI Khartoum, Rossalis R Adenan mengatakan, pembangunan ekonomi kreatif yang diharapkan akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia pada 2030, siap ditularkan kepada negara-negara tetangga. Salah satunya adalah Sudan.

Menurut dia, hubungan baik yang terjalin antara Sudan dan Indonesia khususnya dalam bidang politik, perlu diwujudkan juga di bidang-bidang lain, terutama bidang ekonomi. Selain itu, kata Rossalis, perlu ada upaya meningkatkan volume perdagangan antara Sudan dan Indonesia.

Rossalis menuturkan, Indonesia siap berbagi keahlian dan pengalaman dengan Sudan. Apalagi Indonesia dan Sudan sudah menjalin kerja sama dengan baik di berbagai bidang.

"Indonesia akan terus mendukung pembangunan ekonomi Sudan selepas pencabutan sanksi ekonomi dan senantiasa mendukung percepatan pembangunan di Sudan," kata Rossalis dalam Resepsi Diplomatik yang digelar KBRI Khartoum untuk memperingati HUT RI ke-73, Kamis, 6 September 2018. Dalam keterangan tertulisnya, Rossalis juga mengapresiasi sambutan positif dari berbagai kalangan di Sudan setelah dia menjadi Dubes RI untuk Sudan.

photo
Dubes Sudan dan staf KBRI Khartoum berfoto usai acara Resepsi Diplomatik yang digelar KBRI Khartoum untuk memperingati HUT RI ke-73, Kamis, 6 September 2018. (Foto: Dokumentasi KBRI Khartoum)

Acara yang digelar di Ballroom Utama Hotel Assalam Rotana, Khartoum itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi pemerintah Sudan, para duta besar negara sahabat, atase pertahanan dan diplomat negara asing di Khartoum, para akademisi, pengusaha serta tokoh masyarakat Sudan. Menteri Kebudayaan Republik Sudan, Altayeb Hasan Badawi hadir sebagai tamu kehormatan mewakili Presiden Sudan Omar Al Bashir.

Altayeb menyampaikan hubungan baik kedua negara yang dimulai pada Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, telah mendorong Sudan untuk merdeka pada 1956. Selain itu, keseriusan Indonesia dalam menjalin hubungan baik dengan Sudan di antaranya dengan kedatangan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000. "Serta undangan khusus Presiden Joko Widodo pada peringatan 50 tahun KAA pada 2015," ucap dia. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kue dan tumpeng, sebelum ramah tamah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement