REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menandatangani perjanjian damai pada akhir tahun ini. Kedua negara diketahui sedang berselisih mengenai kepulauan di Pasifik dan belum secara resmi mengakhiri permusuhan seusai Perang Dunia II.
“Sebuah ide baru saja muncul di kepala saya. Mari kita selesaikan perjanjian damai sebelum akhir tahun ini, tanpa prasyarat apa pun,” kata Putin kepada Abe ketika menghadiri sesi tanya-jawab dalam forum ekonomi di Vladivostok, Rusia, Rabu (12/9).
Menurut Putin, negosiasi sangat dibutuhkan sebelum proses penandatanganan perjanjian damai dilakukan. “Ini semua adalah masalah negosiasi. Kami telah bernegosiasi selama 70 tahun,” ujarnya.
“Shinzo berkata, 'mari kita ubah pendekatan'. Oke,” kata Putin, sebelum mengusulkan mereka menandatangani perjanjian damai. Abe, yang pada awal pekan ini menyatakan bahwa pembicaraan dengan Putin akan bergerak menuju perjanjian damai tak memberikan jawaban atau respons apapun terhadap pernyataan Putin tersebut.
Putin memiliki keprihatinan atas isu keamanan di kawasan Pasifik. Rusia menyayangkan langkah Jepang membangun sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS) di sana. Tahun lalu, Jepang memang telah memutuskan akan memperluas sistem pertahanan rudal balistik dengan stasiun radar dan pencegat Aegis yang berbasis di AS.
Baca: Putin: Penyerang Racun Saraf Bukan dari Militer