REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Gereja Katolik di Jerman telah mengakui adanya pelecehan anak-anak oleh kalangan gereja. Hal itu setelah ada bocoran laporan menyebutkan adanya ribuan anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual selama 70 tahun.
Dokumen yang dibuat untuk Konferensi Wali Gereja Jerman itu menyebutkan adanya 1.670 pastor yang telah melakukan penganiayaan seksual terhadap 3.677 anak. Sebagian besar korban tersebut adalah anak laki-laki. Hal itu terjadi antara 1946 sampai 2014, demikian dilaporkan majalah terkenal Jerman Der Spiegel.
Laporan itu mengutip bocoran dari penelitian yang dilakukan oleh tiga universitas di Jerman. Uskup Agung Trier Stephan Ackermann mengatakan gereja sudah mengetahui banyaknya pelecehan seperti yang ditunjukkan dalam laporan.
"Ini adalah hal yang menyedihkan dan memalukan bagi kami." katanya dalam pernyataan pada Rabu (12/9).
Bocoran laporan itu diterbitkan di hari ketika Paus Fransiskus mengundang para ketua Konferensi Wali Gereja dari seluruh dunia untuk menghadiri KTT guna mencegah adanya pelecehan seksual oleh para pastur dan melindungi anak-anak. Hal itu dilakukan karena Vatikan semakin menyadari bahwa masalah pelecehan seksual yang dilakukan pastor mengancam apa yang sudah dilakukan gereja Katolik di bidang lainnya.
Pertemuan akan dilakukan 21-24 Februari 2019 dan akan melibatkan sekitar 100 uskup dari seluruh dunia. Pertemuan itu menunjukkan bahwa kalangan tertinggi Gereja Katolik menyadari bahwa pelecehan seksual oleh pastor ini adalah masalah global, tidak sekedar hanya terjadi di beberapa bagian dunia atau di beberapa negara Barat saja.
Paus Fransiskus juga akan bertemu dengan pemimpin gereja Katolik di Amerika Serikat pada Kamis. Paus akan mendiskusikan penemuan Grand Jury di Amerika Serikat di mana 301 pastor di negara bagian Pennsylvania melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Selain masalah itu, ada skandal yang melibatkan seorang mantan kardinal Amerika, dan desakan dari seorang uskup Italia Carlo Maria Vigano agar Paus mundur karena adanya kasus tersebut.
Majalah Der Spiegel mengatakan penelitian yang dilakukan di Jerman yang mengakaji 38 ribu dokumen dari 27 paroki menunjukkan bahwa separuh dari korban berusia 13 tahun ke bawah ketika mereka dilecehkan. Satu dari enam kasus yang dicatat melibatkan pemerkossan, dan 75 kasus pelecehan dilakukan di dalam gereja, atau karena hubungan antara pastor dengan yang dilecehkan dalam urusan gereja.
Penelitian itu juga mengatakan dalam banyak kasus bukti-bukti yang ada kemudian dihancurkan atau dimanipulasi.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Reuters/AP