Kamis 13 Sep 2018 17:07 WIB

Pasukan Koalisi Saudi Rebut Jalur Utama Pasokan Houthi

PBB khawatir serangan ke Hudaidah bisa memicu kelaparan.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Gerilyawan Houthi di Yaman.
Foto: AP/Hani Mohammed
Gerilyawan Houthi di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pasukan Yaman didukung oleh koalisi Saudi berhasil merebut jalan utama yang menghubungkan kota pelabuhan Hudaidah dengan ibu kota Sanaa. Menurut sumber militer pada Kamis (13/9), dengan merebut jalur itu, koalisi berhasil memblokir rute pasokan utama bagi kelompok Houthi yang mengontrol kedua kota.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) berulang kali mengatakan, dengan mengambil kendali Hudaidah mereka dapat memaksa Houthi menuju meja perundingan. "Pintu masuk utama di Hudaidah yang mengarah ke Sanaa telah ditutup setelah pasukan yang didukung oleh UEA menguasai jalan," kata sumber militer pro-koalisi kepada Reuters.

Penduduk mengatakan, gerbang timur utama telah rusak akibat serangan udara oleh pesawat tempur koalisi. Saat ini pertempuran masih berlangsung di jalan-jalan lain dari jalan utama.

Baca juga, Houthi Tembakkan Dua Rudal ke Fasilitas Minyak Arab Saudi.

PBB takut serangan terhadap Hudaidah yang menjadi titik masuk untuk sebagian besar impor komersial Yaman dan pasokan bantuan bisa memicu kelaparan. Diperkirakan 8,4 juta orang menghadapi bahaya kelaparan.

Aliansi yang didukung Barat ikut dalam perang Yaman pada 2015 untuk memulihkan pemerintahan yang diakui secara internasional, Abd-Rabbu Mansour Hadi. Pasukan koalisi merebut kembali sebagian besar wilayah selatan sebelum perang.

Sementara itu, upaya untuk mengadakan pembicaraan damai di Jenewa pada Sabtu harus dibatalkan karena delegasi Houthi tidak hadir. Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi menuduh koalisi menghalangi timnya melakukan perjalanan ke Jenewa untuk menghadiri perundingan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement