Jumat 14 Sep 2018 04:31 WIB

Paus Perintahkan Penyelidikan Pastor AS

Gereja Katolik di seluruh dunia dilanda krisis pelecehan seksual anak-anak.

Paus Fransiskus
Foto: EPA/Alesasandro Di Meo
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Fransiskus memerintahkan penyelidikan terhadap pastor Amerika Serikat. Pastor tersebut dituduh melakukan pelecehan seksual dengan pria dewasa.

Pejabat Vatikan dan Gereja Amerika Serikat, Kamis (13/9), mengatakan Paus menerima pengunduran diri pastor itu. Pengumuman tersebut dibuat ketika Paus bertemu dengan pemimpin Gereja Amerika Serikat guna membahas skandal itu, yang melibatkan seorang mantan kardinal Amerika Serikat dan tuntutan dari seorang uskup agung agar Paus mengundurkan diri.

Gereja Katolik di seluruh dunia dilanda krisis yang melibatkan pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur. Survei menunjukkan kepercayaan diri jatuh di Gereja AS, Cile, Australia, dan Irlandia, tempat skandal banyak terjadi dan juga di sejumlah negara lain.

Uskup yang mundur ialah Michael J Bransfield (75 tahun) dari diosis Wheeling-Charleston, West Virginia. Vatikan mengatakan Paus telah memilih Uskup Agung William Lori dari Baltimore untuk mengelola diosis tersebut hingga uskup baru diangkat.

Baik Vatikan maupun Keuskupan Baltimore tidak memberikan [perincian tuduhan khusus terhadap Bransfield. Bransfield dan penasehat hukumnya juga tidak segera bisa dimintai komentar.

Laman Keuskupan Baltimore mengatakan Paus telah memerintahkan Lori melakukan penyeldikan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap pria-pria dewasa oleh Bransfield. "Perhatian utama saya ialah untuk perawatan dan dukungan para imam dan orang-orang dari Diose Wheeling-Charleston pada saat sulit ini," kata Lori dalam pernyataan.

"Saya berjanji melakukan penyelidikan untuk mencari kebenaran atas tuduhan terhadap Uskup Bransfield dan bekerja erat dengan pendeta, pemimpin agama dan awam diosis hingga pemilihan uskup baru," kata dia.

Baca juga: Paus Panggil Uskup Senior Bahas Pelecehan Seksual di Gereja

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement