Jumat 14 Sep 2018 07:38 WIB

821 Juta Orang Kelaparan pada 2017

Jumlah orang yang kelaparan di dunia meningkat.

Seorang wanita berjalan di sebuah kamp yang dihuni orang-orang dari berbagai bagian di Somalia yang terganggu kehidupannya akibat kekeringan parah yang mengakibatkan kelaparan.
Foto: AP
Seorang wanita berjalan di sebuah kamp yang dihuni orang-orang dari berbagai bagian di Somalia yang terganggu kehidupannya akibat kekeringan parah yang mengakibatkan kelaparan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bukti baru terus memperlihatkan jumlah orang yang kelaparan di dunia bertambah hingga mencapai 821 juta pada 2017 atau satu dari sembilan orang.

Laporan Lembaga Keamanan Pangan dan Gizi Dunia UNA-OIC yang disiarkan pada Selasa (11/9), menyatakan kemajuan terbatas juga dicapai dalam penanganan bermacam bentuk gizi buruk, mulai dari anak yang bertubuh kerdil sampai orang dewasa yang kegemukan.

Kelaparan telah naik selama tiga tahun belakangan ini sehingga mengubah kemajuan yang dicapai sejak satu dasawarsa lalu. Perubahan dalam kemajuan itu mengirim peringatan jelas masih banyak yang harus dan mendesak dilakukan jika kita mau mencapai Sasaran Pembangunan Global mengenai Nol Kelaparan sampai 2030.

Di dalam laporan bersama yang diajukan di dalam laporan tersebut, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Dana Pembangunan Internasional PBB (IFAD), Dana Anak PBB (UNICEF), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tanda yang mengkhawatirkan mengenai peningkatan kondisi rawan pangan dan tingginya tingkat bermacam bentuk gizi buruk adalah peringatan jelas untuk memastikan kita tidak meninggalkan seorang pun di jalan menuju tercapainya sasaran SDG mengenai keamanan pangan dan peningkatan gizi.

Kemajuan buruk telah dibuat dalam mengurangi anak yang perkembangan tubuh mereka terhambat. Sementara itu, hampir 151 juta anak yang berusia di bawah lima tahun terlalu pendek untuk usia mereka akibat gizi buruk pada 2017 dibandingkan dengan 165 juta pada 2012. Secara global, di Afrika dan Asia terdapat 39 persen dan 55 persen dari semua anak yang bertubuh pendek.

Laporan tahunan PBB itu mendapati keragaman iklim yang mempengaruhi pola curah hujan dan musim pertanian, serta cuaca ekstrem seperti kemarau dan banjir. Kemarau da banjir termasuk di antara pengendali utama di balik peningkatan kelaparan, bersama dengan konflik dan kelambanan ekonomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement