Jumat 14 Sep 2018 15:02 WIB

Harrison Ford: Perjanjian Paris Tergantung Hutan Sumatra

Menurutnya, solusi menyerap karbon global adalah dengan melindungi hutan.

Harrison Ford.
Harrison Ford.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Wakil Kepala Conservation International (CI), Harrison Ford dalam Global Climate Action Summit (GCAS) di San Francisco, Amerika Serikat mengatakan tercapai atau tidaknya target Paris Agreement atau Perjanjian Paris salah satunya tergantung dari nasib hutan-hutan di Sumatra.

"Selama hutan di Sumatra dan Brasil masih terbakar maka target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai Paris Agreement sulit tercapai," kata Ford, Kamis (13/9).

Aktor Hollywood pemeran Indiana Jones ini mengatakan, jika masyarakat global tidak menyetop merusak hutan, tidak ada lagi yang penting di dunia ini. Melindungi dan merestorasi hutan dapat menjadi carbon sink yang artinya mewakili 30 persen dari apa yang harus dilakukan untuk menghindari bencana.

Saat ini, ia mengatakan satu-satunya solusi yang memungkinkan untuk menyerap karbon dengan skala global tidak lain yang perlu dilakukan adalah melindungi hutan. "Jika kita tidak bisa melindungi hutan, kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri," ujar Ford.

Ia mengatakan perlu memperhitungkan menjaga hutan di setiap level kebijakan pemerintahan yang dibuat untuk mencapai target pengendalian perubahan iklim. Investasi merawat mangrove, hutan tropis, bersamaan dengan mengembangkan energi baru terbarukan, berhenti merusak ekosistem, berkomitmen mengamankannya ekosistem untuk masa depan, melakukan riset dan reforestasi seperti mengejar riset untuk penyimpanan dan penangkapan karbon.

"Memberdayakan komunitas adat, gunakan pengetahuan mereka, menjaga warisan budaya dan lahan mereka, hormati dan pastikan hak mereka," lanjutnya.

Yang terjadi saat ini nelayan di Kolombia sama-sama menderita dengan nelayan di Somalia karena perubahan iklim. Sementara masyarakat Amerika Serikat di pesisir timur menderita karena badai, sedangkan yang ada di barat Kalifornia menderita karena kebakaran hutan.

"Jika ingin selamat di bumi kita sendiri, kita butuh alam lebih dari sebelumnya. Alam tidak butuh manusia, tapi manusia butuh alam. Jadi mari jaga hutan dan alam kita," kata Ford.

Ford menjadi pembicara terakhir dalam sesi "Opening Plenary: A Brighter Future" di GCAS hari pertama setelah Utusan Khusus Sekjen PBB dari Amerika Serikat untuk Perubahan Iklim Michael R Bloomberg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement